Sebuah foto yang berisikan seorang anak, penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, ditunjukkan oleh keluarganya ke Walikota Makassar, Danny Pomanto saat berkunjung kerumah keluraga korban tersebut di Jalan Baronang, Makassar, 30 Desember 2014. TEMPO/Iqbal lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyiapkan tim gabungan untuk mengidentifikasi jenazah korban Air Asia. "Sekitar 25 dokter ahli forensik untuk mengidentifikasi jenazah," ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Dodo Anando di RS Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu, 31 Desember 2014.
Tim dokter tersebut berasal dari beberapa institusi, di antaranya Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RS Bhayangkara, RSUD Dr Soetomo, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Selain tim dokter, Tim DVI menyiapkan tiga kontainer cold storage. (Baca : Korban AirAsia, Tim SAR Sempat Sentuh Tangan Jasad)
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Harsono, satu kontainer cold storage, dapat menampung 80 jenazah. Adapun satu kontainer lainnya hanya menampung 40 jenazah. "Jadi kontainer-kontainer tempat menyimpan sementara jenazah saat akan dilakukan identifikasi," ujar Harsono.
Selain menyiapkan dokter forensik, pihak DVI menyiapkan beberapa dokter ahli kejiwaan dan psikolog. Mereka akan mendampingi keluarga korban pesawat Air Asia saat melihat jenazah. Pencarian korban Air Asia terus dilakukan. Hari ini, enam jenazah sudah ditemukan, salah satunya adalah wanita berpakaian pramugari.