Air Asia, 3 Kontainer Cold Storage Disiapkan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 31 Desember 2014 07:18 WIB

Sejumlah keluarga korban dengan khusuk saat doa bersama bagi keselamatan penumpang hilangnya peswat Air Asia QZ 8501 di ruang Crisis Centre, Bandara Internasional Juanda, Surabaya, 29 Desember 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyiapkan 3 kontainer cold storage atau kotak pendingin untuk menyimpan jenazah korban Air Asia QZ 8501. Satu kontainer berkapasitas 80 jenazah.

Ketua TIM DVI Jawa Timur dan Regional Tengah, Komisaris Besar Budiyono, mengatakan jenazah korban yang datang akan langsung disimpan di dalam kontainer di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. "Penyimpanan itu untuk menghindari pembusukan," ujarnya kepada Tempo, Selasa malam, 30 Desember 2014. (Baca: Tim Pencari Air Asia Temukan Benda Mirip Pelampung)

Seluruh korban yang nantinya berhasil ditemukan akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan proses identifikasi. Proses ini membutuhkan data fisik dan sekunder yang bisa menjadi pembanding DNA korban. (Baca: Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh)

Tim DVI, kata Budiyono juga sudah menyiapkan 4 tim yang berjumlah lebih dari 100 orang. Tim pertama bertugas di lokasi penemuan di Pangkalan Bun yang jumlahnya 10 orang. Mereka memeriksa awal korban setelah ditemukan. (Baca: 3 Jasad Korban Air Asia Bergandengan Tangan)

Tim kedua bertugas memeriksa mayat di rumah sakit, terdiri dari sejumlah ahli seperti forensik, antropolog dan DNA. Tim ketiga mengumpulkan keterangan antemortem yang terbagi dalam 2 shift, masing-masing 30 orang. Tim keempat melakukan rapat rekonsiliasi untuk mencocokkan hasil pemeriksaan dan data antemortem. "Tim ini yang nantinya memastikan positif identitas korban atau bukan," kata Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Jatim. (Baca: Korban AirAsia, Tim SAR Sempat Sentuh Tangan Jasad)

Menurut Budiyono, pihaknya tidak ingin terburu-buru mengidentifikasi dalam memastikan identitas korban. Kepastian identitas nantinya bisa digunakan keluarga untuk mengurus surat waris ataupun asuransi. (Baca: Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut)

Waktu yang lebih lama juga akan dibutuhkan Budiyono lantaran keterbatasan kamar otopsi. Sebab, RS Bhayangkara Polda hanya mempunyai 15 meja otopsi. (Baca: Tim Pencari Air Asia Temukan Benda Mirip Pelampung)

Diakui Budiyono, pihak keluarga korban seringkali menuntut kecepatan waktu identifikasi. Keluarga juga biasanya meminta untuk masuk ke ruang otopsi dan melihat jenazah. Ini menjadi kendala tersendiri bagi tim DVI. "Ini sulit untuk dihadapi, sehingga jadi kendala nonteknis identifikasi," ujarnya. (Baca juga: Air Asia, Ditemukan Serpihan Pesawat di 3 Lokasi)

AGITA SUKMA LISTYANTI

Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Kasus E-mail Palsu, Bank Mandiri Lapor Polisi
PPATK Temukan Rekening Gendut 26 Bupati
Indonesia Kehilangan 90 Ribu Barel Minyak Perhari

Berita terkait

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

12 jam lalu

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Keluarga korban pesawat jatuh di BSD tidak menyetujui autopsi sehingga RS Polri melakukan Identifikasi primer melalui sidik jari.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD Tangerang

16 jam lalu

Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD Tangerang

Pesawat latih Tecnam P2006T ini banyak digunakan oleh organisasi pelatihan penerbangan di berbagai negara,

Baca Selengkapnya

Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Diautopsi, RS Polri Identifikasi 3 Korban dari Sidik Jari

19 jam lalu

Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Diautopsi, RS Polri Identifikasi 3 Korban dari Sidik Jari

Tim medis hanya mengidentifikasi sidik jari untuk memastikan identitas korban pesawat jatuh. Para korban telah diketahui identitasnya.

Baca Selengkapnya

Fakta Penting Kecelakaan Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang

23 jam lalu

Fakta Penting Kecelakaan Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang

Saksi mengatakan, pesawat latih itu jatuh di Jalan BSD Grand Boulevard, Kota Tangerang Selatan, sebelum hujan mengguyur kawasan BSD.

Baca Selengkapnya

Mayor Purn Suwanda, Kopilot Pesawat Jatuh di BSD akan Dimakamkan di Cirebon

1 hari lalu

Mayor Purn Suwanda, Kopilot Pesawat Jatuh di BSD akan Dimakamkan di Cirebon

Jenazah Mayor Purnawirawan Suwanda, korban pesawat jatuh di Jalan Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, dibawa ke Cirebon

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Bakal Periksa Percakapan Pilot dengan Menara Pengawas

1 hari lalu

Kecelakaan Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Bakal Periksa Percakapan Pilot dengan Menara Pengawas

Selain menganalisa percakapan pilot dengan petugas menara saat itu, KNKT juga akan memeriksa serpihan pesawat jatuh di BSD tersebut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

1 hari lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

Kecelakaan pesawat di BSD terjadi sebelum hujan mengguyur kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

1 hari lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

1 hari lalu

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

Tiga korban pesawat jatuh di Jalan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan dibawa ke RS Polri, Keramat Jati.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

1 hari lalu

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

Sebanyak tiga orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat lapangan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya