TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesian Corruption Watch (ICW) meminta maaf karena telah memasukkan Wakil Ketua MPR A.M. Fatwa dalam daftar 38 anggota DPR yang diduga terlibat korupsi. "ICW meminta maaf karena tim riset kami melakukan tindakan kurang cermat," ujar Bambang Widjojanto, kuasa hukum ICW, dalam konperensi pers di Gedung MPR/DPR, Jakarta (29/6).ICW pada siaran pers 24 April 2005 lalu memaparkan anggota DPR yang diindikasikan terlibat korupsi. Fatwa ditulis diindikasikan melakukan korupsi Rp 20 miliar pada penyelesaian kasus Peruri dan PT Pura Barautama. Dengan permintaan maaf ini, kasus yang sempat dibawa Fatwa ke Polda Metro Jaya dinyatakan selesai. Koordinator ICW Teten Masduki menyatakan, kejadian ini tidak direncanakan atau sengaja untuk membunuh karakter Fatwa. "Ini bagian dari fungsi lembaga kontrol publik," tuturnya. Fatwa, wakil ketua MPR, mengaku memerlukan waktu cukup lama untuk mengatasi kekecewaan atas pemberitaan ICW. Adapun Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menemani Fatwa pada proses rekonsiliasi memberi apresiasi atas langkah ICW meminta maaf. "Kecerobohan tak boleh berulang kembali," ujarnya. Yuliawati