Seorang keluarga korban khusuk saat berdoa bersama bagi keselamatan penumpang hilangnya peswat Air Asia QZ 8501 di ruang Crisis Centre, Bandara Internasional Juanda, Surabaya, 29 Desember 2014. Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 dari Surabaya menuju Singapura di kabarkan kehilangan kontak pada pukul 07.25 di atas perairan Bangka Belitung. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Mojokerto - Empat dari 155 penumpang pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang adalah warga Kota Mojokerto. Mereka terdiri dari satu keluarga, yaitu pasangan suami-istri Mulya Hadi Kusuma, 35 tahun, dan Lia Sari, 36 tahun; anak mereka, Angelina Ester Emmanuel, 3 tahun; dan keponakan Lia, Andrian Fernando.
Hilangnya satu keluarga bersama Air Asia QZ8501 itu dibenarkan orang tua Mulya yang tinggal di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto, Ranu Wijaya dan Lely Lestiawati. "Mereka kami antar sampai ke Bandara Juanda pada Minggu (28 Desember 2014) sekitar pukul 03.00 WIB," kata Ranu, Senin, 29 Desember 2014.
Ranu mengatakan anak, menantu, dan cucu, serta keponakan menantunya itu sedang dalam perjalanan wisata. "Mereka hendak merayakan libur tahun baru di Singapura sampai tanggal 2 Januari 2015," katanya. (Baca berita terkait: Polda Jatim Siagakan Tim DVI Korban Air Asia)
Ranu merupakan pemilik toko suku cadang mobil Sumber Jaya Motor di Jalan Majapahit Nomor 360, Kota Mojokerto. Mulya merupakan anak sulung dari dua bersaudara dan digadang-gadang meneruskan bisnis tersebut.
"Dia penerus usaha kami. Sudah setahun lalu mengelola toko kami yang lain," katanya. Mulya diberi kepercayaan mengelola cabang toko Sumber Jaya Motor II di Jalan Gajah Mada Nomor 85 C, Kota Mojokerto. Jarak kedua toko hanya sekitar dua kilometer. (Baca: Dukun Mau Bantu Cari Air Asia, Ini Respons Basarnas)
Lely menambahkan, ia tahu kabar pesawat yang ditumpangi anaknya hilang dari pemberitaan televisi. Lely mengaku tak memiliki firasat apa pun sebelum ada kabar buruk tersebut.
"Kami sudah telepon crisis center di Bandara Juanda dan benar mereka termasuk dalam penumpang pesawat tersebut," kata Lely dengan nada sedih. "Kami sudah ke Bandara Juanda untuk mencari informasi, tapi disuruh menunggu kabar selanjutnya." (Simak pula: Air Asia Hilang, Basarnas Siapkan 7 Hari Pencarian)
Lely berharap pemerintah Indonesia melalui Basarnas, TNI, dan Polri bisa menemukan keberadaan pesawat yang diduga jatuh di perairan sekitar Bangka-Belitung tersebut. "Semoga ada mukjizat anggota keluarga kami ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
9 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
26 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.