Rute Air Asia QZ8501 Rawan Bahaya, Mengapa?

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 29 Desember 2014 15:41 WIB

Repro peta lokasi titik sinyal positif pesawat Air Asia QZ 8501. TEMPO/Istiqomatul Hayati

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan rute Air Asia QZ8501 untuk penerbangan Surabaya-Singapura sedang dalam kondisi berbahaya. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir pembentukan awan kumulonimbus sangat tinggi. "Jadi cukup berbahaya untuk dilalui," ujar Kepala BMKG Andi Eka Sakya di kantornya, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Pencarian AirAsia Difokuskan di Sini)

Andi mengatakan dinamika perkembangan awan di rute yang ditempuh Air Asia itu sangat tinggi. Hal itu berpotensi menimbulkan pembentukan awan hujan dalam waktu singkat. Kondisi itu kerap terjadi saat memasuki musim penghujan.

Kondisi cuaca di rute Surabaya-Singapura sebelum pesawat Air Asia QZ8501 hilang kontak pun sudah dilaporkan. Saat itu, kondisi cuaca cukup buruk lantaran banyaknya titik-titik pembentukan awan kumulonimbus. "Dan pilot biasanya sudah punya data itu sebagai flight document (dokumen penerbangan)," ujar dia. (Baca: Awan Cumulonimbus Ancam Pencarian Air Asia)

Adapun pada hari ini hingga tanggal 31 Desember, Andi mengatakan kondisi udara sangat berbeda dengan beberapa hari terakhir. Hingga akhir tahun, kondisi cuaca akan berada dalam kondisi cerah sehingga hampir tidak ada potensi pembentukan awan kumulonimbus. "Jadi baik untuk penerbangan maupun proses pencarian pesawat Air Asia di perairan," ujar dia.

Namun kondisi tersebut diprediksi bakal kembali berubah setelah pergantian tahun. Andi mengatakan potensi pembentukan awan kumulonimbus kembali muncul di sekitar perairan tersebut. Hal itu karena kecepatan angin yang rendah di kawasan Ternate, Sumbawa, dan Filipina bagian selatan.

Keberadaan awan rendah itu otomatis meningkatkan pembentukan awan kumulonimbus di sekitar Laut Jawa hingga perairan Karimata. "Jadi memang dinamikanya sangat tinggi," ujar dia. (Baca: Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung?)

Kemarin, 28 Desember 2014, pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 dilaporkan hilang kontak dengan otoritas penerbangan. Pesawat yang membawa 161 orang itu hilang kontak sekitar 45 menit setelah lepas landas pada pukul 05.30 WIB. Hingga saat ini, tim SAR masih terus mencari keberadaan pesawat dengan rute Surabaya-Singapura tersebut.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

ATC Sempat Siapkan Jalur Baru untuk Air Asia
Air Asia Hilang, Penyisiran di Titik Pertama Nihil
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia

Berita terkait

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

3 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

5 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

9 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

14 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

22 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

25 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.

Baca Selengkapnya

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

25 hari lalu

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

28 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

35 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya