Setumpuk buku kurikulum 2013 yang dikembalikan murid kepada pihak sekolah di SMPN 56, Jeruk Purut, Jakarta, 15 September 2014. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Haryono Umar mengaku baru meminta pemerintah daerah untuk mengumpulkan administrasi yang terkait dengan pelatihan guru dan pengadaan buku di berbagai sekolah di Indonesia. (Baca: Komisi X DPR Minta Kurikulum2013 Jalan Terus)
Menurut Haryono, seharusnya Irjen mendapatkan anggaran minimal Rp 10 juta untuk melakukan investigasi itu lebih lanjut. "Selain mengumpulkan dokumen, kami kan juga perlu melakukan penyelidikan ke lapangan, sehingga butuh anggaran untuk akomodasi dan transportasi," ujar Haryono sata dihubungi pada 28 Desember 2014.
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Jimmy Paat, mengaku tidak masalah bila Irjen diberikan waktu lebih untuk menyelesaikan penyelidikannya. "Demi mendapatkan data yang valid, saya menganggap hal itu positif," tutur Jimmy. (Baca: Begini Hasil Audit Kurikulum2013)
Jimmy menegaskan bahwa Menteri Anies sangat membutuhkan data yang sangat valid untuk menentukan kebijakan terkait dengan Kurikulum 2013.
Jimmy pun menilai positif tindakan Irjen yang melakukan audit terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013. "Perintah untuk melakukan audit pertanda baik dari Pak Anies dari sisi transparansi."