TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Hendrasto mengatakan, lembaganya menaikkan status Gunung Lokon, di Sulawesi Utara dari Siaga (Level II) menjadi Waspada (Level III).
"Kita tidak tahu apakah peningkatan aktivitasnya akan diikuti letusan atau tidak," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.
Hendrasto mengatakan, PVMBG menaikkan status gunung api itu karena meningkatnya aktivitas kegempaannya. Seperti, gunung Soputan. Dibandingkan dengan gunung Soputan, pada Mei 2014 lalu, aktivitas kegempaan Gunung Soputan juga meningkat, tapi tidak di ikuti dengan letusan. "Ancaman letusan Gunung Soputan itu awan panas. Apalagi ini menjelang tahun baru, pendakinya banyak. Ya sudah naikkan saja statusnya," kata dia.
Berdasarkan pengamatan visual, dari puncak Gunung Soputan terlihat asap putih tipis sedang dengan ketinggian antara 50 meter sampai 200 meter. (Baca : Status Gunung Soputan Dinaikkan Jadi Siaga ... - Tempo.co)
Peningkatan aktivitas kegempaan gunung api itu diamati sejak 9 Desember 2014, dengan meningkatnya intensitas gempa hembusan dan gempa guguran, serta gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal.
Peralatan pemantau Gunung Soputan itu juga mendeteksi gempa drumbeat, yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava sejak 24 Desember 2013. Gempa frekuensi rendah yang mengindikasikan aliran fluida ke permukaan terekam antara 8 Desember 2014 sampai 23 Desember 2014.
PVMBG kemudian menaikkan status gunung itu menjadi Siaga (Level III) sejak 26 Desember 2014, pukul 03.00 WITA.
Hendrasto mengatakan, sifat letusan Gunung Soputan adalah eksplosif dan disertai dengan luncuran awan panas yang bisa menjangkau jarak 6,5 kilometer dari puncaknya. Tak hanya itu, erupsinya juga berpotensi melontarkan material pijar dan abu tebal hingga radius 4 kilometer.
Menurut Hendrasto, dengan status baru itu, masyarakat diminta agar tidak mendekat dalam radius 6,5 kilometer dari puncak Gunung Soputan. PVMBG juga merekomendasikan warga mewaspadai ancaman banjir lahar terutama pada sungai-sungai yang berhulu di gunung itu seperti Sungai Ranowangko, Pentu, Lawian, dan Popang.
"Gunung itu banyak dikunjungi pendaki, biasanya malam minggu. Apalagi tahun baru begini," kata dia. Gunung Soputan merupakan gunung api yang berada di antara Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Gunung itu mempunyai ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas vulkanik gunung itu bercirikan pertumbuhan kubah lava. PVMBG mencatat kubah lava gunung api itu dimulai sejak 1991, kerap meluber keluar bibir kawah dan menyebabkan guguran lava dengan jarak luncuran berkisar 2 kilometer hingga 6,5 kilometer ke arah barat.
Sementara, hunian terdekat warga berjarak 8 kilometer dari puncak. PVMVG tidak merekomendasikan adanya pengungsian warga di luar radius bahaya yakni diluar 6,5 kilometer.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa
Jokowi ke Papua, Tak Ada Ritual Bakar Batu
Hari Ini, Jokowi Blusukan ke Papua
Jokowi ke Papua, Apa Saja Harapan Warga?