Warga berjalan di jalan raya perbatasan Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah yang terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 22 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Bandung: Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Deden Rukman Rumaji, mengungkapkan pembangunan danau buatan di kawasan banjir Bandung selatan mutlak dilakukan. Sedangkan relokasi warga yang bermukim di daerah langganan banjir akan dirumuskan kembali.
Rencananya akan dibangun tiga danau buatan berkapasitas besar. Di antaranya di dua titik yang menjadi langganan banjir, seperti Dayeuh Kolot, Baleendah, Bojong soang, Rancaekek, Solokan Jeruk, dan Majalaya.
Menurut dia, penanggulangan banjir di Bandung selatan jangka panjang tidak bisa diselesaikan oleh pihak Pemkab Bandung. Karena perlu infrastruktur. Padahal telah ada rumusan pemerintah pusat dan provinsi untuk program penganggulangann banjir Bandung Selatan, sejak 2010. Tapi tidak berjalan lancar.
"Rumusan 2010 kacau balau semuanya. Kordinasi antar instansi (Pemerintah pusat, Provinsi, dan Kabupaten Bandung) tidak berjalan dengan baik," kata dia.
Kegagalan rumusan yang dibikin tahun 2010 itu tampak dari banyaknya program yang tak jalan. Seperti pembangunan danau buatan dan normalisasi sungai Citarum. "Semua tak terlaksana. Normalisasi sungai tak ada kordinasi dari hulu ke hilir," ujar dia.