Sedimentasi, Penyebab Banjir Bandung Selatan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Jumat, 26 Desember 2014 16:06 WIB

Warga berjalan menembus banjir yang menggenangi Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, yang terendam banjir luapan Sungai Citarum, Selasa (12/2). Ribuan rumah di empat kecamatan di Bandung Selatan kembali tergenang dan memutus jalur transportasi utama menuju kabupaten. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sedimentasi dan makin berkurangnya daerah resapan tanah dinilai sebagai penyebab banjir di Bandung selatan. Apalagi ada tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, yang merupakan wilayah cekungan.

"Muka tanahnya turun terus. Air sudah enggak bisa mengalir," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Djoko Mursito kepada Tempo, Jumat, 26 Desember 2014. (Baca: Cara Cegah Banjir di Bandung Versi Rachel Maryam)

Tiga kecamatan tersebut terendam banjir sejak Kamis, 18 Desember 2014. Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat bencana sejak Selasa, 23 Desember 2014. Status itu berlaku sampai 29 Desember 2014. (Baca: Banjir Bandung Selatan Surut 1 Meter)

Menurut Djoko, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebenarnya telah mengantisipasi luapan air Sungai Citarum itu. Tiap tahun, Kementerian memprogramkan normalisasi Citarum agar kemampuan menahan banjir lima tahunan bisa diperpanjang menjadi 20 tahunan. (Baca: Banjir Bandung, Korban Mengeluh Kurang Bantuan)

"Tapi karena tiap tahun terjadi sedimentasi dan daerah resapan hujan berkurang, ya tetap jadi lima tahunan terus. Kami enggak bisa mengatasi sendirian," ujar Djoko. (Baca: Banjir Bandung Selatan, Pengungsi Capai 12 Ribu)

Berdasarkan data Kementerian, anggaran untuk normalisasi dan penanganan banjir Citarum mencapai Rp 740 miliar pada 2014. Fokusnya, meningkatkan kapasitas penampungan debit Citarum menjadi 20 tahunan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

Sedangkan berdasarkan dokumen Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014, selama 2011, Kementerian telah menganggarkan Rp 193,42 miliar untuk penanganan banjir Citarum. Setahun kemudian, anggaran naik menjadi Rp 377,73 miliar.

Hingga hari kedelapan, banjir Bandung selatan telah menenggelamkan 36 ribu rumah di sembilan kecamatan. Hujan deras yang terjadi setiap hari menyebabkan Sungai Cisangkuy dan anak Sungai Citarum meluap.

Jumlah pengungsi pun terus bertambah. Hingga 25 Desember 2014, jumlah pengungsi mencapai 12 ribu orang, padahal sehari sebelumnya hanya 10 ribu orang. Akses jalan tertutup, hanya bisa dilalui oleh perahu, gerobak, atau becak.

KHAIRUL ANAM

Terpopuler:
Mundur dari Dunia Hiburan, Artis Ini Pilih Mengaji
'King Suleiman' di ANTV Diprotes, Ini Sikap KPI
Tantang SBY, Max Sopacua: Saya Tak Mau Buang Waktu

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

7 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

17 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya