TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignasius Suharyo Pr mengatakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Menurut dia, Islam tak mengajarkan kekerasan seperti yang dilakukan oleh ISIS. (Baca : Natal, Jalanan Jakarta Lengang)
Ignasius menjelaskan bahwa ia tak akan mengidentifikasikan kekerasan yang dilakukan oleh ISIS dengan Islam. "Jangan hubungkan ISIS dengan Islam dan agama Islam tak mendukung gerakan ISIS," ujarnya dalam konferensi pers seusai memimpin Misa di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis, 25 Desember 2014. (Baca : Misa Natal, 2.000 Jemaat Padati Katedral Jakarta)
Sebanyak 12 warga negara Indonesia ditangkap Polis Diraja Malaysia saat hendak menuju Turki pada 2 Desember 2014. Ke-12 WNI tersebut diduga akan bergabung dengan ISIS di Suriah.
Dia menjelaskan saat melakukan pertemuan dengan seluruh pemuka agama seperti pemuka agama Islam, Anglikan, Kristen, Katolik dan agama lainnya, tak ada seorang pun dari pemuka agama yang menerima keberadaan ISIS. "Tak ada tokoh agama yang mendukung radikalisme," ujarnya.
Seluruh agama, Suharyo menambahkan, tak ada yang mengajarkan kekerasan. "Jika agama tak mendatangkan damai pasti ada yang salah," tutur Uskup Agung Jakarta itu.