Imigran Gelap Bebas Berkeliaran di Kaltim  

Reporter

Senin, 22 Desember 2014 09:51 WIB

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Balikpapan - PT Angkasa Pura Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur, meminta maskapai penerbangan tidak melayani penerbangan para imigran ilegal. Para pencari suaka ini leluasa bepergian memanfaatkan jalur transportasi udara domestik menuju perlindungan kantor Detensi Imigrasi Balikpapan.

"Namun kita akan cari operator (maskapai) dan kita akan ingatkan," kata Manajer Umum Bandara Sepinggan, Wendo A.R., Senin, 22 Desember 2014.

Wendo mengatakan cukup kesulitan memfilter kedatangan para imigran ilegal yang memanfaatkan jasa penerbangan domestik. Dia menyebutkan pengecekan penumpang dilaksanakan di terminal bandara keberangkatan.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz mempertanyakan lolosnya para imigran ilegal dari pemeriksaan terminal bandara keberangkatan. Biasanya pengamanan bandara akan memastikan identitas para penumpang domestik maupun internasional.

"Kita saja harus menunjukkan kartu identitas, bagaimana mereka bisa lolos padahal tidak punya passport dan lain-lain," ujarnya.

Aziz meminta otoritas bandara agar lebih waspada akan identitas para penumpang pesawat. Pasalnya kedatangan para imigran ilegal ini telah merepotkan Kota Balikpapan.

Kantor Imigrasi Kelas I Balikpapan Kalimantan Timur merelokasi sebanyak 156 pengungsi ke kantor Detensi Imigrasi Lamaru. Sudah hampir dua bulan para pengungsi asal Afganistan dan Iran ini memadati rumah dinas Kepala Imigrasi Balikpapan. Jumlah mereka mencapai 300 orang dan ditempatkan di kantor Detensi Imigrasi Lamaru. Sebelumnya, kantor Imigrasi Balikpapan sudah merelokasi sebanyak 144 imigran Timur Tengah ke kantor Detensi Imigrasi Lamaru.

Zaki, 18 tahun, asal Afganistan, menjelaskan dia dan imigran lainnya adalah para pengungsi pascakemelut perang di Afganistan, Iran dan Irak. Keselamatan mereka terancam bila masih berdiam diri di negaranya.

Zaki nekat meninggalkan seluruh keluarganya di Afganistan agar bisa selamat dari kemelut peperangan. Dia tidak peduli harus berdiam di negara manapun asal tidak dipulangkan kembali ke Afganistan.

S.G. WIBISONO

Baca juga:
Djarot ke PNS DKI: Jangan Tilep Pungli!
Korea Utara Bantah Meretas Studio Film Sony
Jadi Agen Mossad, Pejabat Mesir Divonis Penjara
Hari Ibu, Menteri Lukman: Al-ummu Madrasatul Ula

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya