Ratusan PNS Wonogiri Demo Bupatinya

Reporter

Editor

Jumat, 24 Juni 2005 14:43 WIB

TEMPO Interaktif, Wonogiri:Dua ratusan perangkat desa dan pegawai negeri sipil di Kabupaten Wonogiri, Jumat (24/6) menggelar unjuk rasa di Pendapa Kabupaten setempat. Mereka menolak sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Begug Purnomosidi karena dianggap politis. Sebaliknya, Bupati menuding aksi para perangkat desa dan PNS tersebut ditunggangi oleh kepentingan menjelang pelaksanaan Rakercabsus PDI Perjuangan untuk memilih bakal calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) September mendatang. "Kalau memprotes kebijakan mengapa menjelang masa jabatan saya berakhir, tidak dari dulu?"kata Bupati Begug seusai menerima para pengunjuk rasa.Koordinator Perangkat Desa se Kabupaten Wonogiri,Ketut Suparyono mengaku perangkat desa yang datangmerupakan perwakilan dari 294 desa yang ada dikabupaten tersebut. Mereka menyodorkan delapan poinsikap atas kebijakan bupati selama ini. Diantaranyaadalah penolakan terhadap bantuan koperasi RT karenatelah dipolitisir untuk kepentingan pribadi. Mereka juga menolak program tilik desa yang telah lima tahun dilakukan oleh bupati. Karena karena kegiatan bupati yang mendatangi RT, RW dan desa kenyataannya aspirasi yang terserap tidak pernah direalisasikan."Kegiatan itu kami diberi dana Rp 1 juta, tetapi tidakcukup dan kami harus nombok, selain itu karenajanji-janji yang dikemukakan dalam tilik desa,pemerintahan desa justru yang menanggung beban,"kata Begug.Demikian juga dengan alokasi APBD, tidak berdasarkanprosedur seperti melalui mekanisme musyawarah pembangunan pedesaan. "Tetapi hanya berdasarkan kedekatan pada penguasa,"ujar Kepala Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo.Suparyono. Menurut Ketut, pernyataan sikap mereka ituditandatangani oleh 3.000 perangkat desa se KabupatenWonogiri. Namun, ketika bupati menanyai para perangkatdesa yang melakukan unjuk rasa, ternyata sebagian darimereka tidak tahu menahu maksud tujuan merekamendatangi kantor bupati. Salah seorang perangkat desadari Giriwoyo mengaku hanya memenuhi perintah kepaladesanya untuk berangkat bersama-sama dengan rekanlainnya ke Wonogiri kota. "Saya hanya memenuhiundangan dari pak Kades yang mengajak ke sini,"ujarnya.Sementara itu, Gunawan Danang, koordinator PNSmengajukan enam tuntutan kepada bupati, diantaranyaadalah menolak intervensi politik bupati kepada PNSyang menjadikan PNS menjadi kader politik bupati. Menolak penempatan jabatan PNS di perusahaan daerah.Gunawan yang sehari-hari menjadi pegawai di DinasPendidikan Kecamatan Giriwoyo juga menuntut agarbupati segera membayarkan tunjangan fungsional terhadaptenaga kesehatan. Serta mempersamakan hak PNS antarapegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dengan PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten. Menanggapi tuntutan bawahanya tersebut, bupati justrumengaku tidak paham dengan maksud mereka. Begug justrumerasa kasihan, karena sebenarnya bawahannya itu tidaktahu apa-apa karena hanya diperintah oleh seseorang.Begug menolak untuk menyebutkan orang yangmenggerakkan bawahannya untuk mendemo dirinya. Namundia berjanji tidak akan memberikan sanksi apapun meskidipastikan seharian mereka tidak bekerja melayanikepentingan masyarakat. "Mereka ini justru harusdisadarkan, kasihan rakyatnya,"katanya.Imron Rosyid

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

33 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

33 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

18 Agustus 2017

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

18 Agustus 2017

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

18 Agustus 2017

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

7 Agustus 2017

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.

Baca Selengkapnya

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

7 Agustus 2017

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya