Personel Polisi Militer TNI AD meminta masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Mako Brimobda Kepri dan pertokoan di Jalan Raya Tembesi, Batam, 19 November 2014. Suasana mencekam terlihat di Mako Brimob, menyusul penyerangan oleh sejumlah orang tidak dikenal. ANTARA/Joko Sulistyo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal M. Munir mensinyalkan rencana pemerintah meleburkan pendidikan para taruna Akademi Militer dan Akademi Kepolisian pada masa mendatang. Hal tersebut merupakan salah satu langkah antisipasi maraknya gesekan antara personel TNI dan Polri. (Baca: 3 Hal Ini Ikut Memicu Bentrok TNI-Brimob di Batam)
"Ke depannya, pendidikan para taruna akademi akan bersama-sama," kata jenderal bintang tiga tersebut saat membuka turnamen bela diri Yong Moo Do di Balikpapan, Rabu, 17 Desember 2014.
Munir menuturkan gesekan TNI-Polri menjadi perhatian penting pemerintah saat ini. Markas TNI AD mencatat setidaknya ada tujuh kali benturan antara TNI dan Polri yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. (Baca: Batam Masih Mencekam Pascabentrok TNI Vs Polri)
Saat ada peleburan pendidikan para calon perwira, Munir berharap akan ada keakraban antar-petugas negara ini. Menurut dia, perwira muda setingkat letnan dua akan mampu mengendalikan belasan bawahannya. "Perwira-perwira muda ini harus mengendalikan para bawahannya nanti," ujarnya. (Baca: Bentrok TNI Vs Polri, Satu Tentara Dibawa ke UGD)
Markas Besar TNI dan Polri, kata Munir, sedang menggodok konsep pendidikan bersama di antara para tarunanya. Peleburan sistim pendidikan calon perwira diharapkan bisa dilaksanakan pada tahun pendidikan mendatang.