Tanpa Busyro, Trimedya Percaya KPK Solid  

Reporter

Rabu, 17 Desember 2014 14:09 WIB

Busyro Muqoddas, 16 Desember 2014. Terlihat sedang menikmati soto di tangan, saat bertatap muka dengan rekan media. Busyro dilantik dan diambil sumpahnya pada tanggal 20 Desember 2010 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Eko Siswono Toyudho.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan yakin Komisi Pemberantasan Korupsi tetap solid tanpa Busyro Muqoddas. "Berempat mereka solid. Berlima sangat solid," ujar dia saat dihubungi, Rabu, 17 Desember 2014.

Terhitung mulai Rabu, 17 Desember 2014, Busyro tidak lagi sebagai pimpinan KPK. Masa tugasnya telah berakhir Selasa lalu. Jumlah pimpinan KPK kini tinggal empat orang. Menurut Trimedya, komisi antirasuah itu bakal memiliki komisioner baru paling lambat Januari 2015. "Tidak akan jauh dari tanggal 12 Januari," kata Ketua Bidang Hukum PDI Perjuangan itu.

Trimedya mengakui seleksi calon pimpinan KPK menjadi salah satu prioritas Parlemen Senayan. "KPK yang ingin proses pemilihan dilakukan Januari mendatang," ujarnya. Dia menyebut DPR terakhir membahas seleksi calon pimpinan KPK pada 4 Desember lalu. (Lihat: Aktifitas Busyro di Akhir Masa Jabatannya)

Masa jabatan Busyro lebih cepat berakhir ketimbang empat komisioner lainnya karena ia dipilih untuk menggantikan satu pimpinan KPK sebelumnya, yaitu Antasari Azhar. Antasari terseret kasus pidana pembunuhan. (Baca: Mulai 16 Desember, Busyro Tak Lagi di KPK)

Kini untuk sementara KPK bakal dipimpin empat komisioner, yaitu Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Sebelum memasuki masa reses, DPR sudah menggelar uji kelayakan bagi dua calon pimpinan KPK, yaitu Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Robby Arya Brata dan Busyro yang ikut lagi seleksi calon pimpinan. (Baca juga: Pilih Busyro atau Robby, Begini Kebiasaan DPR)

PERSIANA GALIH

Topik Terhangat
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti

Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
KPK Geledah Kemenhut, Pegawai Malah Tidur

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

10 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

22 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya