TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan yakin Komisi Pemberantasan Korupsi tetap solid tanpa Busyro Muqoddas. "Berempat mereka solid. Berlima sangat solid," ujar dia saat dihubungi, Rabu, 17 Desember 2014.
Terhitung mulai Rabu, 17 Desember 2014, Busyro tidak lagi sebagai pimpinan KPK. Masa tugasnya telah berakhir Selasa lalu. Jumlah pimpinan KPK kini tinggal empat orang. Menurut Trimedya, komisi antirasuah itu bakal memiliki komisioner baru paling lambat Januari 2015. "Tidak akan jauh dari tanggal 12 Januari," kata Ketua Bidang Hukum PDI Perjuangan itu.
Trimedya mengakui seleksi calon pimpinan KPK menjadi salah satu prioritas Parlemen Senayan. "KPK yang ingin proses pemilihan dilakukan Januari mendatang," ujarnya. Dia menyebut DPR terakhir membahas seleksi calon pimpinan KPK pada 4 Desember lalu. (Lihat: Aktifitas Busyro di Akhir Masa Jabatannya)
Masa jabatan Busyro lebih cepat berakhir ketimbang empat komisioner lainnya karena ia dipilih untuk menggantikan satu pimpinan KPK sebelumnya, yaitu Antasari Azhar. Antasari terseret kasus pidana pembunuhan. (Baca: Mulai 16 Desember, Busyro Tak Lagi di KPK)
Kini untuk sementara KPK bakal dipimpin empat komisioner, yaitu Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Sebelum memasuki masa reses, DPR sudah menggelar uji kelayakan bagi dua calon pimpinan KPK, yaitu Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Robby Arya Brata dan Busyro yang ikut lagi seleksi calon pimpinan. (Baca juga: Pilih Busyro atau Robby, Begini Kebiasaan DPR)
PERSIANA GALIH
Topik Terhangat
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
KPK Geledah Kemenhut, Pegawai Malah Tidur
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
1 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
1 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
7 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
10 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
22 jam lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
22 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya