Golkar Sulawesi Selatan Tolak Wacana Munas Islah  

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 02:54 WIB

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Makassar - Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar Sulawesi Selatan menolak wacana musyawarah nasional islah untuk menyelesaikan perpecahan internal Partai Golkar. "Itu konyol namanya, kalau mau munas lagi," kata Wakil Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan Arfandi Idris saat dihubungi, Minggu, 14 Desember 2014.

Pada Kamis lalu, politikus Partai Golkar yang juga mantan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengusulkan dilaksanakannya musyawarah nasional islah. Munas untuk menyelesaikan konflik internal antara kepemimpinan Aburizal Bakrie versi Munas Bali dan kubu Agung Laksono versi Munas Jakarta. (Baca juga: Dipecat Kader yang Ikut Munas Golkar di Jakarta)

Menurut Arfandi, Golkar Sulawesi Selatan mendukung jika kedua kubu islah untuk menyatukan kembali seluruh kader. Namun tidak perlu dengan cara melakukan munas lagi. (Baca juga: 3 Amunisi Kubu Ical Kalahkan Agung Cs)

Arfandi mengatakan munas yang dilakukan berkali-kali tidak baik bagi citra Golkar di masyarakat. Dia menegaskan, Munas Bali sudah sah karena dihadiri oleh seluruh daerah. Munas Bali, kata Arfandi, sudah lengkap dengan menggelar pemilihan ketua umum. (Baca: Curhat Golkar Daerah Soal Konflik Ical Vs Agung)

Arfandi mengatakan islah dapat dilakukan jika sejumlah kader dari kubu Agung Laksono menerima hasil Munas Bali. "Itu syarat yang harus dipenuhi," kata Arfandi. (Baca juga: (Baca: Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly)

Pelaksana Tugas Ketua Partai Golkar Jeneponto Hoist Bahtiar mempertanyakan wacana digelarnya munas islah antar kedua kubu. "Munas Islah itu tidak perlu,"kata Hoist.

Hoist mengatakan Partai Golkar Jeneponto tak akan menghadiri Munas Islah, jika munas tersebut membatalkan Munas Bali. "Kami hanya akui Munas Bali,"kata Hoist.

INDRA OY

Berita lain:
Rela Mati dengan Menolak Kemoterapi Demi Anak

Ditemukan 10 Korban Longsor dalam Satu Mobil Colt

Kemenkoinfo: TPI Tak Berhak Bersiaran

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya