Curhat Anak Munir: Sering Bermimpi Bertemu Abah  

Reporter

Jumat, 12 Desember 2014 14:52 WIB

Istri mendiang Munir, Suciwati (2 kanan) bersama anaknya dan sejumlah keluarga korban HAM berziarah ke makam Munir di TPU Sisir, Batu, Jawa Timur (4/7). Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Malang - Soultan Alif Allende masih sering bertemu dengan ayahnya, aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib, dalam mimpi. Munir dibunuh pada 7 September 2004 dalam penerbangan menuju Belanda ketika akan melanjutkan studi hukum di Utrecht Universiteit. (Baca: Munir ke Belanda demi Alif)

"Saya bertemu Abah, dan saya panggil, ‘Abah… Abah…’ Ternyata itu mimpi,” kata Alif, 16 tahun, saat berbincang dengan Tempo di Malang, Jawa Timur, akhir Oktober lalu.

Alif mengatakan membutuhkan waktu setahun untuk menerima kenyataan bahwa ayahnya yang ia antar ke Bandar Udara Soekarno-Hatta pada 6 September 2004 malam telah tiada. “Setelah itu, dunia rasanya berubah,” katanya. (Baca: Panggil Arwah Munir, Paranormal Ini Mau Bantu Jokowi)

“Apa yang berubah, Dik?” Suciwati, ibunya yang sedang diwawancarai, bertanya.

“Semua. Semua berubah,” kata Alif tanpa melanjutkan penjelasannya.

Menurut Suciwati, agak berat bagi Alif untuk menerima kepergian ayahnya. Anak sulungnya itu kerap marah tiba-tiba, terutama jika melihat tayangan televisi yang menyiarkan kabar seputar kematian Munir. Suatu kali, pada 2005, sepulang sekolah ia berteriak-teriak. “Aku mau bunuh Pollycarpus, dia bunuh Abah,” kata Suci, menirukan Alif.

Pollycarpus Budihari Priyanto tak lain terpidana 14 tahun penjara kasus pembunuhan Munir. Ia didakwa menaburkan racun arsenik ke minuman Munir saat transit di Bandara Changi, Singapura. Berdasarkan penelusuran Tempo seperti termuat dalam laporan utama pekan ini, "Fakta Baru Pembunuhan Munir", Polly adalah agen Badan Intelijen Negara yang ditugaskan mengeksekusi Direktur Imparsial itu. (Baca: Surat Perintah Eksekusi Munir Terkait Terorisme?)

Suciwati membiarkan anaknya marah. Setelah emosi itu reda, ia memeluknya. Juga adik Alif, Diva Suukyi Larasati, yang kini enam tahun. Bertiga mereka sering menangis dan saling menguatkan ketika mengingat Munir, yang berulang tahun ke-49 pada 8 Desember lalu.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo Edisi 8-13 Desember 2014

TIM TEMPO

Berita terkait
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Kasus Munir, Pollycarpus Disebut Berdarah Dingin
Kasus Munir, Muchdi Bebas karena Surat Palsu?
Soal Munir, TPF Sudah Curigai Hendropriyono

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

42 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

49 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

49 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

49 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

53 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya