TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk tahun 2005 Indonesia masih kekurangan tenaga pengajar sekitar 300 ribu orang. Kenyataan ini terungkap dalam rapat kerja gabungan antara komisi VII dan X DPR dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama, Senin (20/6). "Total kekurangan guru hingga ahir 2005 sebanyak 298.838 orang," ujar Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Setiap tahunnya hingga tahun 2009, lanjut Bambang, Indonesia kekurangan 80 ribu guru. Sebab, setiap tahunnya sebanyak 30 ribu guru pensiun, dan 50 ribu guru lagi untuk mengajar 400 ribu murid baru. Agar kebutuhan guru dapat terpenuhi, pemerintah mengontrak 300 ribu guru bantu sejak tahun 2003. Permasalahannya, menurut Fasli Jalal, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan, akhir tahun ini masa kontrak para guru bantu akan habis, tapi pemerintah belum dapat memberikan kejelasan tentang status mereka. Alternatif yang disiapkan diantaranya memperpanjang kontrak. "Pemerintah akan memperpanjang kontrak guru bantu tahun 2003 sebanyak 174.232 dengan honor Rp 460 ribu," ujar Fasli. Pemerintah juga berencana akan mengangkat 100.000 guru bantu yang masa kontraknya habis pada Desember 2005 melalui proses rekrutmen khusus. Alternatif lain, menurut Fasli, pemerintah akan memperpanjang kontrak guru bantu sekaligus menaikan honor mereka sebanyak Rp 250 ribu. Setiap bulan, guru bantu menerima honor dari pemerintah sebesar Rp. 460.000.Sisanya sebanyak 136.011 orang guru bantu akan diserap melalui penerimaan CPNS tahun 2006. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan, kontraknya akan habis atau menjadi tenaga kependidikan non guru. Karena pemerintah tidak akan lagi mengadakan rekrutmen guru bantu baru. Yudha Setiawan