Petugas Badan Hisab Rukyat merapikan arah Kiblat, Matahari dan Bulan untuk mengamati posisi hilal (Bulan) untuk menentukan jatuhnya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah, di Malang, Jawa Timur, 27 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Bandung - Ketua Badan Hisab dan Rukyat Kota Bandung Maftuh Kholil memperkirakan 2.000 lebih masjid di Kota Bandung salah arah kiblat. Melencengnya mulai dari 3 hingga 30 derajat dari arah seharusnya. "Jadi ada yang kiblatnya ke Afrika Selatan, Moscow, atau Israel," katanya saat ditemui Tempo, Selasa, 9 Desember 2014.
Menurut Maftuh, total jumlah masjid di Kota Bandung sekitar 4.000. Separuhnya atau lebih diperkirakan melenceng arah kiblatnya. Arah yang benar itu pakai kompas, dari titik barat 25 derajat 10 menit.
Maftuh mengatakan arah kiblat mengarah ke barat laut. Ukuran 10 menit, kata Maftuh, bisa tidak dipakai mutlak, atau perkiraan saja. "Kalau tidak pas arah kiblatnya, tidak sah salatnya," katanya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Bandung Sodik Hasan membenarkan hal tersebut. Cukup banyak masjid yang arah kiblatnya melenceng, salah satunya Masjid Raya Cipaganti. "Itu kabarnya melenceng jauh, karena dulu dibuat mengikuti posisi jalan raya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Desember 2014.