Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 9 Desember 2014 16:40 WIB

Ibu Ani Yudhoyono berjalan di belakang mantan presiden SBY saat meninggalkan Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Desmond J. Mahesa, mengaku tak heran dengan manuver yang dipertontonkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, saat menemui Presiden Joko Widodo terkait rencana pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pilkada. Menurut dia, langkah itu semakin menegaskan watak inkonsistensi SBY. (Baca: Perpu Pilkada, PKS: Masih Dirapatkan, tapi...)

"Dulu, di masa pemerintahannya, SBY pernah merancang perubahan sistem pemilihan kepala daerah lewat parlemen. Sekarang dia yang ngotot mengubah lewat perpu. Bagi saya tidak ada yang luar biasa dengan pertemuan itu. Ini kan bicara soal konsistensi. Kalau SBY tidak berubah, baru saya kaget," ujar Desmond ketika dihubungi, Senin, 8 Desember 2014. (Baca: Jokowi-SBY Mesra Hanya karena Perpu Pilkada)

Menurut Desmond, langkah SBY itu memaksa Gerindra untuk mengevaluasi keberadaan Demokrat. Begitu pun dengan fraksi pendukung Koalisi Merah Putih yang memiliki kecenderungan serupa. "Kami harus lebih hati-hati dengan SBY. Sejak awal kami sadar, koalisi ini lebih condong bersandar pada kepentingan, tidak ada yang ideologis," katanya. (Baca: Jokowi-SBY Goyahkan Koalisi Prabowo)

Perpu Pilkada dikeluarkan guna menganulir sistem pemilihan kepala daerah lewat parlemen. Aturan yang dibuat menjelang akhir pemerintahan SBY itu diterbitkan menyusul maraknya protes masyarakat yang ingin mempertahankan sistem pemilihan langsung akibat pemberlakuan UU Pilkada. Nasib perpu itu akan ditentukan DPR pada masa sidang tahun 2015. (Baca: Ruhut Ungkap Agenda di Balik Pertemuan Jokowi-SBY)

Menurut Desmond, Fraksi Gerindra akan terus berada dalam barisan fraksi yang menolak pengesahan perpu tersebut. Sikap itu dilatari oleh kajian akademik dan masukan sejumlah organisasi masyarakat yang menilai sistem pemilihan kepala daerah secara langsung lebih banyak mudorotnya. "Sikap kami tidak berubah," katanya. (Baca juga: Fahri Hamzah Ingin Koalisi Prabowo Satu Suara)

RIKY FERDIANTO

Topik terhangat:
Golkar Pecah
| Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi


Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung

Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo

Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu

Berita terkait

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya