Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wacana pengurangan jam kerja bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) wanita, justru memicu protes Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise. Setelah mendengar informasi itu, Yohana mengaku, segera menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Menurut dia, JK --panggilan Jusuf Kalla-- sempat kaget mendengar keluhannya. Kepada Yohana, JK mengatakan wacana ini semula hanya obrolan ringan. "Tapi, tiba-tiba menjadi wacana besar di media." Ia meminta JK dan Menteri Yuddy mengkaji wacana itu, sebelum menuangkannya dalam bentuk aturan. (Ahok: PNS DKI Banyak Nganggur)
Yohana mengatakan wacana tersebut bertentangan dengan upaya kementeriannya mendorong perempuan terlibat lebih luas di kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. "Kami minta dilibatkan mengkaji," kata Yohana.
Bila wacana itu diterapkan, Yohana menilai, akan menjadi bukti nyata lemahnya koordinasi lintas sektoral di urusan pemberdayaan perempuan. Padahal, kata dia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan perlu dukungan lintas sektoral untuk mengurusi pemberdayaan perempuan dan anak.