TEMPO.CO, Probolinggo - Tim dari Museum Kota Probolinggo menggandeng Museum Tropen Belanda untuk mengidentifikasi Batik Kota Probolinggo. "Sudah dua kali kami mengunjungi Museum Tropen di Belanda," kata Kurator dan Koordinator Museum Kota Probolinggo kepada Tempo, di sela acara Launching Motif Batik Kuno Probolinggo, Jumat, 5 Desember 2014.
Pihak Museum Kota Probolinggo sudah melakukan kerja sama dengan KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde) dan Museum Tropen dalam upaya identifikasi batik kuno. Hasilnya, ada 152 motif batik yang berhasil teridentifikasi. "Kemungkinan masih banyak motif batik kuno Probolinggo yang belum teridentifikasi," kata Ade. (Baca: Probolinggo Luncurkan 28 Motif BatikKuno)
Ade mengatakan kajian sejarah terhadap batik sudah dilakukan selama lima tahun terakhir, mencakup kajian referensi sejarah serta observasi. "Hingga kemudian kami menemukan poin yang menarik terkait dengan batik Probolinggo," katanya.
Master Batik asal Jogyakarta Yuke Setyoko Lenan mengatakan kalau motif batik kuno Probolinggo merupakan batik rakyat jaman dulu. Dia mengaku belum pernah menemukan motif seperti itu. "Saya baru tahu Juli 2014 lalu," katanya.
Karakteristik motif batik Probolinggo ini berbeda dengan motif batik lain. "Cukup sulit untuk membuat batik dengan motif kuno itu. Tapi bisa dikerjakan," katanya. Dia optimistis batik kuno ini akan laku di pasaran meski harganya tinggi. (Baca: Memburu Batik Lawasan Nan Cantik)
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
4 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
59 hari lalu
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).