Buka Akses Jurnalis Asing ke Papua!

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 5 Desember 2014 08:42 WIB

ANTARA/ALEXANDER W LOEN

TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah Indonesia diminta membuka akses yang lebih terbuka bagi jurnalis asing untuk melakukan peliputan di Papua. Desakan itu disampaikan International Partnership Mission to Indonesia, kelompok organisasi internasional dan regional di bidang kebebasan berekspresi, setelah menggelar pertemuan di Denpasar, Bali, Kamis, 4 Desember 2014.

Organisasi yang ikut menandatangani pernyataan adalah Article 19, Committee to Protect Journalists (CPJ), Freedom House, International Federation of Journalists (IFJ), International Media Support, Open Society Foundations Programme on Independent Journalism, dan Southeast Asian Press Alliance (SEAPA). Pertemuan itu difasilitasi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Yayasan Tifa.

Jane Worthington dari IFJ Asia-Pasifik mengatakan selama ini memang tak ada larangan resmi bagi wartawan asing ke Papua. "Tetapi jurnalis dipersulit saat mengurus visa dengan berbagai persyaratan," ujar Jane. Michael Karanicolas dari Center for Law and Democracy (CLD) yang berpusat di Kanada menyebut, "Kebijakan itu tidak tepat dan menghambat pemahaman negara lain terhadap Indonesia yang justru merugikan Indonesia sendiri."

Insiden terbaru soal jurnalis asing di Papua terjadi Agustus lalu. Polisi Papua menangkap dua jurnalis Prancis, yakni Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, serta membawanya ke pengadilan karena menggunakan visa turis tapi melakukan kegiatan jurnalistik. Keduanya divonis bersalah dan dihukum 2 bulan dan 15 hari penjara dalam sidang 24 Oktober lalu. Pengadilan ini memicu kecaman dari sejumlah organisasi pers dunia.

Jurnalis Papua, Angela Flassy, menyatakan dibukanya daerah ini bagi jurnalis asing penting bagi warga Papua untuk menunjukkan adanya hak yang sama bagi mereka dalam memperoleh akses ke dunia luar. "Kami heran, karena selama ini di daerah lain jurnalis asing leluasa. Sedangkan di Papua tidak. Padahal kami berada di wilayah hukum yang sama," katanya.

Selain soal jurnalis asing, jurnalis di Papua pun sudah merasa terdiskriminasi, karena setiap menulis hal yang kritis selalu dianggap bagian kelompok separatis. Padahal, tutur Angela, mereka hanya ingin diperlakukan sama dengan jurnalis lain di Indonesia.

ROFIQI HASAN

Berita Lainnya
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Kubu Ical Ujuk-ujuk Puji Menteri Laoly, Ada Apa?
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Jadi Gubernur FPI, Berapa Gaji Fahrurrozi?
Gubernur FPI Tantang Ahok Bikin Survei











Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

12 menit lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

30 menit lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

31 menit lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

31 menit lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

36 menit lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

50 menit lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

50 menit lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

1 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya