Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Keluarga Dede Roni Rusriana, tenaga kerja Indonesia (TKI) di kapal penangkap ikan milik perusahaan Korea Selatan, Oryong 501, yang tenggelam di Laut Bering, Rusia, meminta kejelasan tentang kondisi Dede. Mereka menunggu kejelasan nasib Dede.
Kakak sepupu Dede, Nolis, mengatakan pihak keluarga hanya bisa mengetahui info seputar kapal tenggelam dari televisi. "Kami tidak ada informasi yang jelas, hanya tahunya dari TV saja," kata dia saat ditemui di rumah orang tua Dede Roni, di Kampung Ciputri, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu sore, 3 Desember 2014. (Baca juga: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)
Kapal Oryong 501 yang berbobot 1.753 ton dan membawa 60 awak, tenggelam di Laut Bering sebelah barat, Senin lalu. Hingga berita diturunkan, 12 orang tewas dan 41 orang masih hilang. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)
Nolis mengatakan keluarga belum diberi tahu oleh perusahaan Korea Selatan itu ihwal kondisi terakhir Dede. Nolis berharap media massa bisa membantu menghubungkan keluarga Dede dengan pihak berwenang. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)
Nolis mengatakan identitas Dede Roni sudah jelas dan tempat kerjanya juga sudah diketahui. Namun informasi terakhir Dede sulit diketahui.