TEMPO.CO, Pekanbaru - Publik Servis Monitoring Indonesia Coruption Watch (ICW) Aisy Ilfiyah mengusulkan ke KPK untuk mengandangkan narapidana koruptor di kebun binatang. "Sebaiknya sekalian dikerangkeng saja dengan hewan langka," kata Aisy, saat menjadi pembicara dalam "Seminar Nasional Antikorupsi" di Pekanbaru, Selasa, 2 Desember 2014.
Usulan itu menjawab pertanyaan dari seorang peserta yang menyebutkan, belum adanya efek jera bagi pelaku koruptor. "Koruptor dihukum ringan di Indonesia, kenapa tidak seperti Cina yang berani hukum mati," tanya Mahasiswa Universitas Riau, Rahma Aulia.
Menurut Aisy, cara sederhana itu dinilai lebih efektif memberikan efek jera kepada pelaku koruptor. Sebab, mereka akan merasa malu saat menjadi tontonan warga ketika berdampingan dengan hewan di kebun binatang.
Untuk kandang koruptor, Aisy berujar, mestinya disebutkan nama dan jenis pelanggarannya. "Agar pengunjung dapat memberikan edukasi kepada anaknya, bahwa orang yang ada di dalam kandang itu adalah koruptor. Jadi jangan ditiru," katanya disambut tawa peserta.
Aisy menyebutkan, hukum mati belum tentu memberi efek jera bagi koruptor. Dia menjelaskan, berbagai literatur menyebutkan, hukum mati yang diterapkan di Cina justru beberapa tahun belakangan mengalami penurunan tren positifnya. "Jadi perlu dicermati dulu, apakah hukum mati di Cina masih berlaku atau tidak?" ujarnya.
Anggapan tersebut dibenarkan Kepala Unit Pendidikan dan Pelayanan KPK Ryan Herviansyah. Menurut dia, awal berlakunya undang-undang hukum mati di Cina memang membawa dampak positif bagi negara tersebut. Namun belakangan tren positif itu semakin menurun.
Sejauh ini KPK telah membuat langkah efek jera dengan melakukan pemiskinan harta para koruptor. "Ini tantangan kita bersama, mesti optimis korupsi bisa diberantas," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
11 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
11 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
17 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
20 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya