Sejumlah eskavator beraktivitas mengalirkan lumpur di titik 35 lumpur Lapindo, desa Mindi, Porong, Sidoarjo, Selasa (28/5). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan hasil rapat koordinasi Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidoarjo, Kepolisian Resor Sidoarjo, dan Komando Daerah Militer Sidoarjo menetapkan Kabupetan Sidoarjo dalam status siaga luapan lumpur Lapindo. "Status siaga darurat terhadap bencana lumpur Lapindo ini ditetapkan sejak tadi malam," kata Dwijo seusai rapat, Selasa, 2 Desember 2014.
Alasannya, kata dia, hujan yang mulai turun di daerah Sidoarjo dan sekitarnya menyebabkan volume lumpur dalam kolam penampungan makin meninggi. Di beberapa titik, luberan lumpur telah mencapai bibir tanggul. Bahkan tanggul di titik 73B, Desa Kedungbendo, telah jebol. "Apalagi BPLS belum bisa memperkuat tanggul karena dihalang-halangi warga," ujarnya. (Baca berita terkait: Tanggul Lumpur Lapindo di Kedungbendo Jebol)
Menurut Dwijo, rapat memutuskan ada dua kegiatan yang akan dilakukan oleh BPLS. Pertama, memperkuat tanggul dengan menyedot lumpur yang berada di kolam penampungan. Kedua, persiapan rencana kegawatdaruratan oleh BPBD Sidoarjo. "Dua rencana ini harus segera dipersiapkan," tuturnya.
Rencana pertama telah dilakukan sejak Selasa, 1 Desember 2014. BPLS mulai berupaya mengurangi volume lumpur di kolam penampungan di titik 34 dan titik 35, Desa Pajarakan, untuk mencegah luberan. Lumpur di titik 34 dan 35 itu disedot untuk kemudian dialirkan ke Kali Porong yang ada di sisi selatan. Namun, dari empat mesin pompa penyedot lumpur yang dioperasikan, baru satu yang dipakai
"Pengerukan lumpur juga akan dilakukan," kata Dwijo. Dari pantauan Tempo di lapangan, beberapa backhoe dan eskavator sudah didatangkan ke tanggul. Alat-alat berat itu akan mengeruk lumpur di titik 21, Desa Siring. (Baca juga: Tanggul Lapindo Jebol, Dua Desa Terancam Tergenang)
Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo
23 Januari 2022
Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo
Minarak Group ikut merespons temuan Kementerian ESDM terkait potensi logam tanah jarang atau Rare Earth Element di lokasi lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.