Tiga Kecurangan Ical di Munas Golkar Bali  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 2 Desember 2014 16:32 WIB

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, bersama Ketua DPD Bali, Ketut Sudikerta, dan Steering Committee Nurdin Halid saat akan membuka Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengaku mendapat laporan kecurangan dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Menurut dia, ada indikasi musyawarah diarahkan memenangkan Aburizal Bakrie. (Baca: Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali)

Kecurangan pertama, kata Agus, tata tertib yang disahkan tanpa persetujuan peserta. "Draf tata tertib belum dibahas tapi langsung disahkan," katanya pada Senin, 1 Desember 2014. Padahal isi tata tertib ini sangat krusial, termasuk bagaimana mekanisme pemilihan. (Baca: Munas Partai Golkar Tak Demokratis, Kader Mundur)

Kecurangan kedua, Agus mengatakan, anggota Dewan Pimpinan Pusat yang hadir dijadikan sebagai peserta peninjau. "Sehingga mereka kehilangan hak suara dan bicara. Sebab, peserta peninjau hanya berhak memantau," ujarnya. (Baca: Golkar Gagal Islah, Bakal Muncul Partai Baru)

Ketiga, menurut Agus, Aburizal juga mengintimidasi Dewan Pimpinan Daerah yang hadir untuk tidak berbicara kepada wartawan, kecuali bentuk dukungan kepada dirinya. Ical, kata Agus, ingin mengesankan musyawarah Bali aman dan tertib. "Indikasinya kuat, Ical takut kalah," katanya. (Baca: Agun Akan Serahkan Rekaman Suara ke Menteri Hukum)

Agus memilih tidak hadir dalam musyawarah di Bali karena dia anggap ilegal. Agus mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar saat musyawarah nasional Januari 2014. Dalam sejumlah kesempatan, jika terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, Agus ingin mendukung pemerintahan Jokowi-Kalla. (Baca: Cara Sah Lawan 'Kejahatan' Munas Golkar di Bali)

Agus adalah salah satu politikus yang dipecat Aburizal karena mendukung Jokowi-Kalla dalam pemilihan presiden 2014. Saat itu Golkar condong ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Empat Partai Pecahan Golkar yang Masih Eksis)

Perbedaan pandangan politik antara Agus dan Ical juga terjadi saat penetapan Rancangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah. Ketika itu, Golkar mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sebaliknya, Agus bersama sepuluh politikus Golkar lainnya mendukung pemilihan langsung. (Baca: Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar)

SYAILENDRA

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

31 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

35 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya