Gubernur Versi Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishak mengelap keringatnya saat ikuti aksi unjuk rasa menuntut diturunkannya Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dari jabatannya di depan Balaikota Jakarta, 1 Desember 2014. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri tidak mengakui adanya Gubernur DKI Jakarta tandingan yang diusung Front Pembela Islam. "Tidak ada istilah tandingan. Kalau ada protes, silakan tanya ke Pak Ahok," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di sela-sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014. (Gubernur FPI Siap Blusukan)
Tjahjo yakin gubernur tandingan yang diajukan FPI tidak akan mengganggu aktivitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menilai wajar jika ada sebagian masyarakat Jakarta yang tidak setuju atas terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Soal orang suka dan tidak suka, kan, wajar. Tapi gubernur sebagai pamong harus mendengar yang pro dan kontra. Itu teknik memimpin," katanya. (Hari Ini, Gubernur FPI Batal Blusukan)
FPI mengusung Fahrurrozi Ishaq sebagai gubernur tandingan Basuki Tjahaja Purnama. Anggota Presidium Penyelamat Jakarta dan Ketua Forum Betawi Rempug Luthfi Hakim mendeklarasikan pemilihan Gubernur DKI Jakarta itu. Menurut FPI, dengan terpilihnya Fahrurrozi, Ahok tidak punya legitimasi sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Gubernur FPI Siapkan Program Kerja)
Mengenai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan mendampingi Ahok, Tjahjo mengatakan akan mengikuti keputusan Ahok dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Yang penting terserah Pak Ahok dan partai," ujar Tjahjo. (Rumah Gubernur FPI Jadi Kantor Yayasan)