Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, membuka Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. Munas ke IX Partai Golkar tersebut mengagendakan pemilihan ketua umum Golkar periode 2014-2019. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah enggan mengomentari pemilihan calon Ketua Umum Partai Golkar yang sedang dilaksanakan dalam Musyawarah Nasional IX partai itu di Bali. Fahri menganggap kekisruhan yang melingkupi munas itu adalah urusan internal Golkar. (Baca: Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali)
"Itu urusan internal partai. Yang jelas, kami tetap bangun koalisi tergantung hasilnya nanti," kata Fahri saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Desember 2014.
Menurut Fahri, pimpinan DPR turut hadir dalam pembukaan Munas versi kubu Aburizal Bakrie pada Ahad malam, 30 November 2014. Fahri mengaku telah sampai di Jakarta pada Senin pagi. Namun, berdasarkan pantauan Tempo, tidak satu pun pimpinan DPR yang terlihat mengantor di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. (Baca:Soal Munas Golkar, Ceu Popong: Mungkin Saya Telmi)
Fahri berpendapat, urusan parlemen tak akan terpengaruh oleh kisruh Partai Golkar. Bagi dia, segala urusan di DPR, termasuk revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, tidak akan terhambat karena masalah salah satu partai.
Sejumlah pimpinan partai pendukung Koalisi Prabowo terlihat menghadiri acara pembukaan Munas Golkar di Bali pada 30 November lalu. Di antaranya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, dan Presiden PKS Anis Matta.