Cara Sah Lawan 'Kejahatan' Munas Golkar di Bali  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 2 Desember 2014 05:42 WIB

Pimpinan Tim Kerja Sosialisasi MPR Agun Gunanjar Sudarsa. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Penyelamat Partai Golkar terus mengupayakan agenda Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-IX di Jakarta. Langkah itu ditempuh guna merespons keputusan Aburizal Bakrie yang memaksakan penyelenggaraan munas di Nusa Dua, Bali, sejak Ahad, 30 November 2014. (Baca: Akbar Tugasi Priyo Lunakkan Hati Agung Laksono)

Anggota Presidium, Agun Gunandjar Sudarsa, menjelaskan perhelatan munas Jakarta merupakan upaya yang harus ditempuh guna menyelamatkan masa depan partai. "Ini langkah konstitusional untuk melawan skenario jahat," kata Agun ketika dihubungi, Senin, 1 Desember 2014. (Baca: Tak Diundang, Yorrys Pasang 'Intel' di Munas Ical)

Agun menjelaskan persiapan munas Jakarta tengah dimatangkan panitia pelaksana. Beberapa di antaranya menyangkut materi yang akan dibahas dan teknis pelaksanaan. "Kami menjamin semuanya berjalan demokratis dan terbuka," katanya. (Baca: Hajriyanto: Ical dan Agung 'Esok Dele Sore Tempe')

Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, terus bergulir meski menuai penolakan. Konflik di partai berlambang pohon beringin itu dipicu oleh penetapan jadwal munas yang dianggap tidak demokratis. Kubu Agung Laksono meresponsnya dengan membentuk presidium dan menonaktifkan Ical dari jabatan ketua umum. (Baca: Semua Penantang Ical Ada di Bali?)

Agun menjelaskan skenario licik Ical terlihat dari Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat pada 24 November 2014. Pimpinan rapat pleno kala itu, Theo Sambuaga, menetapkan jadwal pelaksanaan munas tanpa membuka ruang dialog dengan jajaran pengurus yang lain. "Rapat hanya berlangsung tiga menit," katanya. (Baca: Diundang ke Munas Golkar, SBY Pilih Kegiatan Ini)

Menurut Agun, penetapan yang diputuskan Theo sengaja dikondisikan untuk kepentingan yang tidak jelas dasar hukumnya. Padahal munas Riau memberi mandat agar Munas IX dilaksanakan tahun 2015. "Beredar kabar, rekomendasi tanggal tersebut diperoleh Ical dari seorang dukun," katanya. (Baca juga: Kecewa Munas Golkar Melahirkan Lima Partai Baru)

RIKY FERDIANTO

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum
Menteri Yuddy: Tomy Winata Berjiwa Patriotik
Ini Tempat Bercokol Mafia Migas

Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

25 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

28 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya