Dua Ketua AMPG Yoris Raweyai (kiri) bersama Wakil Ketua Partai Golkar Agung Laksono, berikan keterangan kepada wartawan seusai kelompok AMPG saling serang dan adu fisik di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta, 25 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan konflik Partai Golkar tak akan mengarah pada pembentukan partai baru. "Saya jamin tidak akan ada partai baru," ujarnya ketika dihubungi, 1 Desember 2014.
Sinyal perpecahan di partai berlambang pohon beringin itu terlihat setelah Agung Laksono dkk. membentuk Presidium Penyelamat Partai. Langkah itu merupakan reaksi atas penetapan jadwal munas yang dianggap diputuskan secara sepihak. (Akbar Tugasi Priyo Lunakkan Hati Agung Laksono)
Agun menjelaskan, langkah yang ditempuh presidum merupakan upaya penyelamatan terhadap masa depan partai. Sebab, munas kali ini sarat dengan skenario licik yang dirancang hanya untuk memuluskan kembali keterpilihan Ical sebagai ketua umum.
Skenario itu terlihat dari rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat pada 24 November 2014. Pimpinan rapat pleno kala itu, Theo Sambuaga, menetapkan jadwal pelaksanaan Munas tanpa membuka ruang dialog dengan jajaran pengurus yang lain. (Agung Laksono Tolak Golkar di Koalisi Prabowo)
Menurut Agun, presidium hingga kini belum berencana menggugat pelaksanaan munas Bali. "Kenapa harus menggugat? kami kan sebelumnya sudah menonaktifkan kepengurusan Ical dan melaporkan perubahan kepengurusan partai ke Menkumham," ujarnya.
Karena itu, presidium akan terus melanjutkan agenda persiapan Musyawarah Nasional ke IX Partai Golkar yang akan diselenggarakan pada Januari 2015 di Jakarta. "Kami menjamin semuanya berjalan demokratis dan terbuka," kata Agun.