Pengembangan Angkutan Massal di Yogya Bakal Gagal

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 2 Desember 2014 04:30 WIB

Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan gagal mengesahkan rancangan peraturan daerah tentang pengembangan transportasi pada tahun ini. Penyebabnya, dengan sisa tahun anggaran 2014 yang hanya sebulan, sulit rasanya legislator berhasil mengesahkan rancangan perda itu. Selain hingga kini alat kelengkapan Dewan-komisi dan badan-belum terbentuk, “Ini (persoalan) waktu juga,” kata anggota DPRD DIY, Suwardi.

Padahal perda pengembangan transportasi ini mendesak segera disahkan. Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi menyebabkan tingkat kemacetan yang kian tinggi, khususnya di kawasan Kota Yogyakarta. Kepala Dinas Perhubungan DIY Budi Antono mengatakan pengembangan transportasi massal di Yogyakarta dilakukan melalui dua cara. “Berbasis jalan dan rel,” katanya, Sabtu, 29 November 2014.

Pengembangan transportasi massal melalui media jalan raya, ia melanjutkan, dengan cara mengintegrasikan angkutan perkotaan, antarkota dalam provinsi, dan pedesaan. Angkutan perkotaan saat ini telah diupayakan melalui sarana Trans Jogja. Saat ini, dengan jumlah armada mencapai 74 unit, ada delapan jalur Trans Jogja. Pada 2017 mendatang, pemerintah merencanakan penambahan armadanya hingga menjadi 263 unit dengan layanan sebanyak 17 jalur. Jalur angkutan itu akan dipadukan dengan 5 jalur angkutan antarkota dalam provinsi.

Adapun pengembangan transportasi massal melalui sarana rel, menurut dia, bisa dilakukan dengan rel bawah tanah atau di atas permukaan tanah. Jalur kereta itu, diharapkan menjadi penghubung utama antara koridor utara-selatan dan barat-timur di Yogyakarta. Oktober 2014 lalu, pemerintah DIY telah bersepakat dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan prastudi kelayakan. 2015 mendatang, Kementerian Perhubungan akan melakukan uji kelayakannya.

ANANG ZAKARIA

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:

Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum
Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical
Menteri Yuddy: Tomy Winata Berjiwa Patriotik

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

21 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

21 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

25 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

25 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

27 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

27 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

34 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

36 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

49 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya