TEMPO Interaktif, Mataram:Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang, Mataram, mengingatkan, pada puncak kemarau ini di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan munculnya El Nino. Hal itu dilihat dari hembusan cuaca dari atas Australia pada bulan Juni hingga November ini. Prakirawan BMG, Catur Winarti, mengatakan yang perlu diwaspadai adalah bagaimana menyiasati bahaya-bahaya pada puncak kemarau, seperti bahaya kebakaran hutan dan sejenisnya. "Untuk awal kita ketahui El Nino ini lemah. Tapi puncaknya mungkin bulan November nanti apakah kuat atau lemah masih belum terlihat," paparnya di Mataram, Senin (13/6) siang.Jika terjadi El Nino (kebalikan dari Lanina di musim hujan) bisa dipastikan kemarau di NTB akan panjang, yaitu bisa mencapai akhir bulan November. Gejala tersebut kini telah muncul, di antaranya curah hujan yang di bawah normal.Untuk mengantisipasi munculnya El Nino ini, pihak Balai Meteorologi telah mengirimkan laporan ke Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Dinas Kehutanan dan Dinas Perhubungan. Untuk El Nino, kata Catur, yang lebih berperan adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan.Sementara itu data di Badan Urusan Ketahanan Pangan Daerah (BUKPD) memprediksi angka kekeringan areal pertanian di NTB bisa mencapai 49 ribu hektare dari sekitar 267 ribu luas lahan pertanian di NTB. Pada musim kering itu, diharapkan para petani bisa mengubah tanaman, dari padi menjadi kacang-kacangan, umbi, dan buah-buahan seperti semangka dan melon.sujatmiko