Pindad Dilematis Dinaungi Dua Lembaga  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 November 2014 05:43 WIB

Wakil presiden Jusuf Kalla memeriksa senjata laras panjang terbaru buatan pindad pada Indo Defence Expo 2014 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu 5 November 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Munisi Pindad I Wayan Sutama mengatakan perusahaan pembuat alat utama sistem persenjataan pelat merah itu mengalami dualisme. Ini karena Pindad memiliki dua lembaga yang menaungi dan mengatur kebijakan mereka.

"Maksud saya ada dua kementerian yang menaungi kami, yakni Kementerian BUMN dan Kementerian Pertahanan," kata Wayan kepada wartawan di kantornya di Turen, Malang, Jawa Timur, Rabu, 19 November 2014. (Baca: Hebat, Pindad Bakal Produksi Amunisi Tank Leopard )

Sebagai perusahaan milik pemerintah, dia melanjutkan, sudah tentu Pindad diatur oleh kementerian yang kini dipimpin oleh Rini M. Soemarno itu. Di sisi lain, produk yang dihasilkan Pindad bukan barang sembarangan melainkan persenjataan, sehingga Kementerian Pertahanan ikut andil memberikan regulasi. "Ditambah lagi ada Undang-Undang Industri Pertahanan sehingga hubungan kami (Pindad dan Kementerian Pertahanan) semakin erat," kata dia.

Menurut Wayan kedua kementerian memberikan instruksi yang bertentangan. Kementerian BUMN meminta Pindad mengoptimalkan produksi, penjualan hingga pemasaran mereka hingga ke luar negeri. Singkat kata, Kementerian BUMN ingin Pindad bekerja demi memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. (Baca: Pindad Rambah Produksi Kembang Api )

Sayangnya Kementerian Pertahanan meminta Pindad fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri, TNI. Sebab saat ini TNI sedang menjalani proses modernisasi kekuatan. Selain itu Kementerian Pertahanan memperingatkan Pindad untuk tidak menjual alutsista dengan harga mahal ke pemerintah. Hal tersebut dianggap mulia oleh Wayan, sebab tujuannya bagus agar alutsista yang didapat TNI lebih banyak.

"Lagi pula doktrin kami dari dulu memang bekerja untuk Merah Putih," kata dia. Namun di sisi lain, setiap bulan wayan harus menyiapkan uang sebesar Rp 5 miliar untuk menggaji 1200 karyawan di divisinya. (Baca: 2019, Alutsista Indonesia Masuk 10 Besar Dunia)

Wayan pun mengaku sedang memutar otak untuk mendapatkan tambahan pemasukan. Salah satu caranya dengan mengembangkan bisnis komersil yaitu kembang api. Namun yang dimaksud Wayan bukan sekadar mainan anak-anak melainkan kembang api ukuran besar untuk perayaan resmi.

Menurut Wayan bisnis kembang api ini sangat menggiurkan. Permintaan kembang api di Indonesia dalam satu tahun dapat mencapai Rp 600 miliar. "Itu pun impor semua, lumayan kalau kami bisa masuk," kata dia. "Investor yang ajak kerja sama sudah ada, lokasi juga kami punya, harapannya satu bulan lagi jalan."

Wayan pun ingin memaksimalkan produksi amunisi di divisinya. Dia ingin mengembangkan produksi amunisi kelas berat seperti meriam howitzer berkaliber di atas 120 milimeter. Serbab sampai saat ini kebutuhan peluru meriam untuk TNI didatangkan melalui impor dengan nilai sekitar Rp 400 miliar per tahun. "Kalau kami bisa (produksi amunisi kaliber besar) maka rencana penjualan kami akan dinaikkan. Dari Rp 665 miliar (untuk tahun ini), bisa bertambah jadi Rp 1,1 triliun," kata dia.

INDRA WIJAYA


Terpopuler

Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur
Alasan Jokowi Pakai Pesawat Ekonomi ke Wisuda Anak
Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung

Berita terkait

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Profil AM Putranto, Asisten Khusus Prabowo yang Diangkat jadi Komisaris PT Pindad

38 hari lalu

Profil AM Putranto, Asisten Khusus Prabowo yang Diangkat jadi Komisaris PT Pindad

Erick Thohir mengangkat Letjen TNI (Purn) AM Putranto sebagai Komisaris PT Pindad pada Senin lalu. Simak profil asisten khusus Prabowo tersebut.

Baca Selengkapnya

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

39 hari lalu

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Asisten Khusus Menhan AM Putranto jadi Komisaris PT Pindad

39 hari lalu

Erick Thohir Angkat Asisten Khusus Menhan AM Putranto jadi Komisaris PT Pindad

Erick Thohir mengangkat Letjen TNI (Purn) AM Putranto menjadi Komisaris Independen PT Pindad menggantikan Mayjen TNI (Purn) Sakkan Tampubolon.

Baca Selengkapnya

Fakta PT Pindad, Industri Pertahanan Dulu Bernama Pabrik Senjata dan Mesiu

25 Januari 2024

Fakta PT Pindad, Industri Pertahanan Dulu Bernama Pabrik Senjata dan Mesiu

PT Pindad memiliki nama asli Pabrik Senjata dan Mesiu di awal pendiriannya pada 1950. Cikal bakalnya sudah berdiri sejak 1808 di Semarang.

Baca Selengkapnya

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

25 Januari 2024

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Maruli Simanjuntak yang juga KSAD dan menantu Luhut sebagai komisaris utama PT Pindad. Ini profil Pindad.

Baca Selengkapnya

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Ini Profil KSAD Maruli Simanjuntak

23 Januari 2024

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Ini Profil KSAD Maruli Simanjuntak

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) yang baru. Ini Profilnya

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Dampak Pembelian Alutsista Bekas Minim Transfer Teknologi: Ketergantungan Impor dan Rentan Politik Embargo Negara Lain

8 Januari 2024

Dampak Pembelian Alutsista Bekas Minim Transfer Teknologi: Ketergantungan Impor dan Rentan Politik Embargo Negara Lain

Indonesia dinilai salah dalam strategi pengadaan Alutsista bekas yang minim transfer teknologi. Menjadi tergantung pada impor dan rentan embargo.

Baca Selengkapnya