Divonis Bebas, Hiu Bersaudara Tiba di Pontianak

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 21 November 2014 06:21 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) merima kedatangan kakak beradik, Frans Hiu dan Dharry Frully yang bebas dari hukuman mati pengadilan Malaysia di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 20 November 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Pontianak - Mahkamah Agung Malaysia telah membebaskan Hiu bersaudara dari tiang gantungan karena tuduhan pembunuhan. Keduanya tiba di Kalimantan Barat penuh haru sekaligus suka cita.

Frans Hiu, 26 tahun, dan Dharry Frully Hiu, 22 tahun, dua bersaudara asal Pontianak, Kalimantan Barat, akhirnya tiba di Pontianak pukul 21.20 WIB, Kamis, 20 November 2014. Dua bersaudara tersebut disambut langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, di Bandara Supadio Pontianak.

Cornelis mengatakan Mahkamah Persekutuan (tingkat kasasi) Putrajaya menolak banding yang dilakukan jaksa penuntut umum. "Dalam fakta persidangan dinyatakan tidak terbukti," ujar Cornelis. Dia menyatakan rasa senangnya atas putusan tersebut karena memberikan rasa keadilan bagi dua warga Kalimantan Barat itu.

Dharry mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat atas bantuan hukum yang diberikan cuma-cuma (pro bono). "Kami berdua belum ada gambaran, selepas ini mau usaha apa," katanya. Dharry mengatakan hanya ingin berkumpul dengan sanak keluarga. Apalagi mereka sudah ditahan sejak tahun 2010.

Frans dan Dharry bekerja di tempat keluarganya yang membuka warnet. Keduanya tidak mengantongi izin kerja. Hal ini yang kemudian memberatkan keduanya, saat mengagalkan perampokan ditempat mereka bekerja, yang menyebabkan si perampok tewas. "Saya imbau kepada rekan-rekan yang mencari kerja di luar negeri untuk melengkapi diri dengan dokumen yang sah," ungkapnya. Dharry menyatakan, pengalaman dia dan abangnya bisa menjadi pelajaran bagi calon tenaga kerja lain.

Dalam sidang yang digelar Selasa, 18 November 2014, majelis hakim yang dipimpin Ahmad Bin Haji Maarop menolak permohonan banding yang diajukan Jaksa Amir Zaki bin Abdul Rahman untuk menjatuhkan hukuman gantung sampai mati kepada dua TKI yang bekerja sebagai penjaga warung Game Playstation tersebut.

Setelah divonis bebas, Frans dan Dharry Frully Hiu langsung dibawa ke KBRI Kuala Lumpur sambil menunggu pengurusan dokumen kepulangannya ke Tanah Air. "Saya rindu dengan keluarga di Indonesia," kata Frans, saat ditanya keinginannya setelah divonis bebas.

Frans yang didampingi oleh Ibu, saudaranya dan perwakilan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat langsung ditemui oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno di kantor Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.

Kasus Hiu bersaudara sempat menyedot perhatian publik di Indonesia dan Malaysia. Pada Desember 2010, dua pemuda yang bekerja sebagai penjaga warung game playstation milik Hooi Teong Sim ini dituduh membunuh Khartic Rajah warga Malaysia yang bermaksud merampok tempat permaianan yang dijaga keduanya.

Pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi Malaysia menjatuhkan hukuman gantung sampai mati kepada Hiu bersaudara atas dakwaan pembunuhan, walaupun kenyataannya keduanya hanya mencoba membela diri dari aksi perampokan dan penyerangan yang dilakukan Khartic Rajah.

Tak puas dengan keputusan pengadilan, keduanya mengajukan banding melalui firma pengacara Gooi & Azura. Di pengadilan tingkat banding, majelis hakim menerima pembelaan pengacara Frans dan Dharry Frully bahwa mereka bertengkar dengan Khartic Rajah karena keduanya diserang terlebih dahulu.

Apalagi dari uji forensik juga tidak ditemukan penyebab langsung kematian Khartic rajah, karena tidak ditemukan luka dalam di tubuhnya. Karenanya pengadilan tingkat banding membebaskan keduanya dari semua tuduhan (baca: Hiu Bersaudara Bebas dari Hukum Gantung Malaysia).

ASEANTY PAHLEVI

Berita lain:

3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur



ASEANTY PAHLEVI




Berita terkait

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

21 Agustus 2023

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

Kapolda Kalbar meminta agar video viral soal bentrokan demo karyawan Duta Palma disikapi dengan bijak dan tak langsung menyalahkan salah satu pihak.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Pengendara Mobil Nissan yang Tewas Tertembak Senjata Api Polisi

5 November 2022

Fakta-fakta Pengendara Mobil Nissan yang Tewas Tertembak Senjata Api Polisi

Saat membersihkan senjata api itu, posisi Bripka Frengki menghadap ke jalan dan senjata api diarahkan ke bawah, dia mengokang dan tiba-tiba meletus.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Masjid Ahmadiyah, Kabareskrim: Cukup Ditangani Polda Kalbar

6 September 2021

Pengusutan Kasus Masjid Ahmadiyah, Kabareskrim: Cukup Ditangani Polda Kalbar

Kabareskrim menyatakan jika penanganan kasus pengerusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang, cukup ditangani oleh Polda Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Terlibat Pencabulan Bocah , Lelaki Ini Ditangkap Polisi

12 Juni 2020

Terlibat Pencabulan Bocah , Lelaki Ini Ditangkap Polisi

Petugas Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat tangkap lelaki 23 tahun karena diduga mencabuli anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Wadir Narkoba Polda Kalbar Ditangkap di Bandara, Diduga Bawa Sabu

29 Juli 2018

Wadir Narkoba Polda Kalbar Ditangkap di Bandara, Diduga Bawa Sabu

Saat ini, Wadir Narkoba Polda Kalbar yang tertangkap karena kedapatan membawa sabu tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Markas Besar Polri.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.

Baca Selengkapnya