Warga Lereng Merapi Gelar Kenduri Gunung Omah

Reporter

Jumat, 21 November 2014 03:37 WIB

Wisatawan asing menuruni puncak Gunung Merapi usai melihat pesona kawah dan matahari terbit di Boyolali, Jawa Tengah, 17 Agustus 2014. ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO , Sleman: Warga lereng Gunung Merapi mengadakan kenduri budaya "Gunung Omah", 20-21 November 2014. Warga pengungsi yang kini tinggal di hunian mensyukuri kehidupan mereka setelah letusan Gunung Merapi 2010. Mereka telah kembali mapan dari kehidupan yang dulu diporakporandakan erupsi besar gunung itu.

"Warga pengungsi sudah mulai hidup mapan di hunian tetap yang berada di kawasan rawan bencana," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis, 20 November 2014. (Baca juga: Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Merapi Masih Tinggi)

Kenduri budaya itu dilengkapi dengan peluncuran buku "Gunung Omah". Isi buku tersebut tentang kehidupan di lereng gunung yang harmoni mulai dari soal gunung api hingga kehidupan di sekitarnya. Buku tebal dengan cetakan eksklusif itu juga berisi gambar-gambar tiga dimensi yang sangat cocok untuk pendidikan anak sekolah mengenai gunung api.

Acara yang digelar di hunian tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkring itu juga diramaikan dengan berbagai pentas kesenian seperti jathilan, topeng ireng ,ketoprak, layar tancap dan lain-lain. Warga setempat juga menggelar potensi kerajinan, kuliner dan oleh-oleh khas lereng Merapi. Seperti bakpia dari singkong, keripik jamur, keripik salak dan lain-lain.

Di wilayah Sleman di lereng Merapi, telah dibangun sebanyak 2.040 unit rumah hunian tetap bagi warga pengungsi lereng gunung pasca erupsi 2010. Tidak semua hunian berada di satu wilayah melainkan di berbagai tempat. Hunian tetap Pagerjurang merupakan hunian pengungsi yang paling banyak di antara lokasi hunian lainnya.

Pada erupsi 2010, rumah rusak dan hancur di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa tengah sebanyak 3.524. Sedangkan korban jiwa manusia tercatat sebanyak 386 orang.

Menurut Adjar Prayudi, Direktur Penataan dan Lingkungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, warga lereng gunung yang terkena musibah erupsi saat ini sudah tinggal di permukiman berbasis pengurangan risiko bencana eco-settlement. Kenduri budaya ini menjadi ungkapan rasa syukur. "Pembangunan hunian tetap untuk menempatkan warga yang berada di kawasan rawan bencana III ke lokasi yang lebih aman," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita lain:
Mayat Wanita di Bandara, Pria Ini Diburu Polisi
Ini Cara Mabes Polri Tes Keperjakaan Calon Polisi
Jokowi-Ahok Bercanda Usai Pelantikan



Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

19 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

35 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

44 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya