Karyawan Desak Dirut Semen Indonesia Mundur  

Reporter

Jumat, 14 November 2014 16:38 WIB

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Sutjipto. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Gresik - Ratusan karyawan PT Semen Indonesia (Persero) berdemonstrasi di depan pintu masuk pabrik pusat Semen Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Karyawan yang berasal dari pabrik Gresik dan Tuban itu menuntut Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mundur dari jabatannya.

Karyawan menganggap Dwi menghambur-hamburkan uang untuk pencitraan. "Kami menolak berbagai macam bentuk pencitraan Dirut untuk kepentingan pribadi," kata Ketua Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI) Adityo Sugeng kepada wartawan, Jumat, 14 November 2014. (Baca berita lainnya: Ngajar, Direktur Semen Indonesia Tebar Beasiswa)

Menurut Adityo, pencitraan itu dilakukan dalam berbagai cara. Mereka menyoroti pemborosan duit buat penyelenggaraan acara gebyar tahun baru, pemberian penghargaan, dan selebrasi lainnya. Di sisi lain, Adityo menilai ada langkah efisiensi abal-abal, sehingga kesejahteraan karyawan berkurang. "Selamatkan aset bangsa, saatnya revolusi mental di PT SI," kata Adityo.

Demonstrasi ini adalah yang kedua, setelah yang pertama digelar pada 6 November 2014. Beberapa karyawan dengan posisi penting turut menjadi peserta aksi, antara lain, Kepala Departemen Aset Saifudin Zuhri, Kepala Corporate Communication Abimanyu, dan Kepala Hubungan Masyarakat Faiq Niyazi. "Sampai saat ini, direksi belum memberikan tanggapan, sehingga kami mencari cara untuk memperoleh perhatian," kata Faiq. (Baca: Semen Indonesia Bangun Universitas)

Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto menyatakan menghargai sikap para karyawan yang melakukan unjuk rasa. Pihak manajemen, kata dia, memberi kelonggaran bagi mereka untuk berkumpul dan menyuarakan aspirasi. "Kami berharap ada diskusi dan titik temunya. Kami sudah mengirimkan surat kepada serikat untuk berdialog dengan kepala dingin," ujarnya.

Mengenai tuntutan agar Direktur Utama Dwi Sutjipto mundur dari jabatannya, Agung menyatakan ada prosedur yang harus dijalani. "Prosedur penurunan itu melalui rapat umum pemegang saham. Itu kewenangan pemegang saham," ujarnya. (Baca juga: Semen Indonesia Catat Laba Bersih Rp 5,37 Triliun)

Meski tak mengganggu produksi, Agung menuturkan, unjuk rasa tersebut sedikit-banyak berdampak bagi pergerakan saham dan citra perusahaannya. "Aksi ini pasti memiliki dampak. Tapi, saya rasa, jika kita melihat perusahaan sepuluh tahun terakhir, perkembangannya bagus. Memang penggabungan (holding) bukan sesuatu yang mudah," ucap Agung.




ARTIKA RACHMI FARMITA




Berita Terpopuler:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
MUI Tak Setuju FPI Dibubarkan, Mengapa?
Ahok Didukung MUI Asal...
Ahok Dilantik, FPI Keluarkan Tiga Ancaman

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

23 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya