DIY Waspada Angin Kencang hingga Akhir November  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 13 November 2014 20:13 WIB

Pici dari Paus Francis, terbang saat hembusan angin kencang ketika memberikan audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan (19/2). REUTERS/Max Rossi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Potensi angin kencang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diprediksi akan berlangsung hingga akhir November mendatang karena masih memasuki musim pancaroba atau pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Bangunan yang berada di kawasan dengan perbedaan suhu permukaan yang ekstrem diminta waspada.

“Pancaroba di DIY masih berlangsung dua-tiga pekan. Rumah dan bangunan di tepi sawah atau di tepi tanah lapang potensial rawan terjangan angin kencang,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika DIY Tony Agus Wijaya kepada Tempo, Kamis, 13 November 2014.

Tony menuturkan pancaroba ditandai dengan perubahan cuaca yang terjadi sangat cepat dalam satu hari. Misalnya, pada siang hari sangat panas, sementara malamnya sangat dingin. Tandanya, awan itu hitam dan berlapis dengan ketinggian sekitar 10 kilometer.

Angin kencang tersebut bersifat lokal yang berlangsung sebentar dengan durasi satu-dua jam. Sedangkan kecepatan angin berkisar 40-60 kilometer per jam dengan perbedaan suhu permukaan, semisal antara 34 derajat Celcius dan 27 derajat Celcius. “Hanya berlangsung sebentar, tapi sifat angin merusak,” ujar Tony.

Yang perlu diwaspadai akibat angin kencang selain tepi sawah dan tanah lapang adalah di daerah pegunungan dengan ketinggian yang berbeda, seperti lereng Merapi dan di perbatasan perkotaan dengan perdesaan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari berteduh di bawah pohon tinggi. Sebab, pohon tinggi potensial roboh diterjang angin kencang. “Angin kencang ini datangnya tidak bisa diprediksi, jadi hati-hati,” tutur Gatot.

Kewaspadaan lainnya untuk menyambut musim hujan yang akan merata seusai November nanti, menurut Gatot, adalah ancaman hujan lahar Merapi. Salah satu hal yang dilakukan untuk mencegah timbulnya korban atas ancaman itu adalah mengoptimalkan pemasangan alat early warning system (EWS). “Apalagi kalau curah hujan yang turun di puncak 70 milimeter per jam,” kata Gatot.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

41 menit lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

1 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

6 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

6 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

9 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

16 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

17 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

18 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya