TEMPO Interaktif, Jakarta:Umat Islam Indonesia, terutama dari kalangan Syiah memperingati hari wafatnya pemimpin Revolusi Iran, Imam Ayatullah Rohullah Khomeini, Sabtu (4/6). Di Jakarta, haul Imam Khomeini dipusatkan di Gedung Islamic Cultural Centre (ICC) Jln. Buncit raya, Jakarta Selatan. Hadir pada acara itu seorang ulama dari Iran, Ali Reza Arafi, juga tokoh agama Indonesia, Salahuddin Wahid.Di Surabaya hari wafatnya Imam Khomeini diadakan di sebuah rumah di Jl Mrutu Kalianyar, Surabaya. Hampir seribu orang mengikuti haul tokoh yang dikagumi umat Islam sedunia. Peringatan tahun ini memasuki tahun ke-16.Peringatan di Surabaya diikuti umat Islam Syiah dari segenap penjuru Jawa Timur. Selain dari Surabaya, mereka tiba dari Pasuruan, Malang dan sejumlah daerah lainnya. Peringatan ini diisi dengan salawat dan tanda perkabungan menepuk dada dengan tangan keras-keras. Mereka sebagian besar mengenakan pakaian warna hitam sebagai tanda berduka.Umat Syiah juga mengutuk perbuatan keji yang dilakukan Amerika Serikat dengan membombardir tempat-tempat suci umat Islam di Irak. Mereka melihat adanya upaya Amerika Serikat untuk memporakporandakan komplek Makam Sayidina Ali, tokoh utama umat Syiah yang terletak di Najaf, dan Imam Hussain di kota Karbala.Deddy Prihambudi, salah seorang pengikut Islam Syiah menyatakan, tradisi haul untuk Imam Khomeini tak ubahnya tradisi memperingati wafatnya orang-orang yang berjasa seperti halnya dalam tradisi Jawa. Tradisi haul cukup mengakar di kalangan ahlussunah waljamaah. "Ini adalah upaya untuk memperbaruhi semangat dan meniru jalan lurus yang ditempuh oleh para pendahuulu kita,"kata aktifis LBH Surabaya itu.Bagi Deddy, Imam Khomeini adalah sosok yang teguh mempertahankan pendiriannya. Khomeini adalah sosok pemimpin sejati yang hingga wafatnya menjalani hidup sederhana dan tidak ada gemerlap harta yang diwariskan ke anak cucunya.Imam Khomeini memimpin penggulingan rezim Shah Iran Reza Pahlevi yang didukung Amerika Serikat tahun 1979 dan meninggal 4 Juni 1989. Ia lahir di kota kecil Khomein, Iran tahun 1903. Sebelum memimpin revolusi, Imam Khomeini sempat diasingkan ke Paris, Perancis oleh pemerintahan Shah Iran. AT/Sunudyantoro
Tuan Rumah AALCO di Bali, Indonesia Bahas Isu Hukum Dagang dan Investasi Internasional hingga Perampasan Aset
29 September 2023
Tuan Rumah AALCO di Bali, Indonesia Bahas Isu Hukum Dagang dan Investasi Internasional hingga Perampasan Aset
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali pada 15 - 20 Oktober 2023 mendatang.