Inilah Masa Elang Asia Utara Hijrah ke Indonesia  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 7 November 2014 07:53 WIB

Elang Alap Cina di hutan lereng Gunung Slamet, Sabtu (27/10). Pada bulan Oktober hingga Maret, banyak burung bermigrasi menuju NTT hingga musim dingin di daerah utara selesai. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Malang - Migrasi raptor atau burung elang dari kawasan Asia Utara ke Indonesia menguntungkan petani. Karena migrasi sekitar 20 jenis burung elang tersebut bermanfaat bagi keseimbangan alam. Salah satunya, elang berjasa untuk mengendalikan hama seperti tikus sawah. "Elang memangsa tikus yang menjadi hawa tanaman," kata pengamat elang dari Profauna, Made Astuti, Jumat 8 November 2014. (Baca: Skate, Ikan Unik yang Dapat Hidup di Darat)

Burung raptor bermigrasi dari daerah dingin ke yang lebih hangat. Selain iklim, terpengaruh juga cadangan makanan yang menipis. Selama bermigrasi, elang juga beristirahat di kawasan pegunungan yang kaya makanan dan teduh. Total sebanyak 20 jenis. Di antaranya baza jerdon (aviceda jerdoni), baza hitam (aviceda leuphotes), elang paria (milvus migrans) dan elang ular jari pendek (circaetus gallicus)."Kawasan belahan utara mulai musim dingin, elang sulit cari makan," katanya. (Baca: Indonesia Rumah bagi 1.666 Spesies Burung)

Rute hijrah dari Cina melintasi Thailand-Malaysia-Singapura-Kepulauan Riau-Palembang-Lampung-Jawa hingga ke Nusa Tenggara Timur. Burung raptor tersebut akan menetap selama lima bulan dan setelah itu kembali ke habitat asal. Rute perjalanan migrasi tak berubah, kecuali jika terjadi gangguan alam. Seperti kebakaran hutan di Riau, jalur migrasi elang berubah untuk menghindari asap. Sementara elang dari Jepang rute migrasinya melintasi Taiwan-Filipina-Kalimantan.

Puncak migrasi terjadi mulai akhir Oktober sampai awal November. Elang terbang soaring, yakni terbang melayang dengan memanfaatkan energi panas bumi atau geotermal. Sehingga pengamatan bisa dilakukan mulai pukul 09.00 WIB sampai tengah hari. Namun, jika mendung sulit untuk mengamati elang karena elang terbang menggunakan energi panas bumi.

Komunitas Serikat Birdwatcher Ngalam (Seriwang) mengamati migrasi burung pemangsa atau raptor dari dataran Asia Utara ke Indonesia. Mereka mengamati sekitar seratusan raptor yang terbang di atas Gunung Banyak, Kota Batu. "Pengamatan dilakukan dua kali pada pekan lalu," kata pegiat Seriwang, Swasti Prawidya Mukti.

Raptor bermigrasi ke kawasan Indonesia karena memiliki ragam makanan berupa aneka jenis serangga, tikus, dan ular. Elang yang bermigrasi antara lain sikep madu Asia (prenis ptylorhynchus), elang alap Nipon (accipitor gularis), dan elang alap Cina (accipitor soloensis). Setiap burung raptor terbang berkelompok.

Burung sikep madu terbang berkelompok antara 2-5 ekor. Selain memakan tikus, kodok, aneka serangga dan burung kecil, sikep madu juga memakan sarang lebah. Sedangakn elang Nipon terbang berkelompok maksimal tujuh ekor. Selama bermigrasi tak ada konflik antara raptor dari Asia Utara dengan raptor endemik Indonesia. Lantaran, burung tersebut saling menjaga daerah teritorial masing-masing elang. (Baca: Bahas Karst, Ribuan Pegiat Gua Kumpul di Cibubur)

"Elang asli Indonesia kadang berpatroli, untuk menegaskan daerah teritorialnya," kata Asti. Selain itu, burung raptor yang bermigrasi terbang berkelompok sehingga raptor asli Indonesia memastikan tak berkonflik. Seperti berebut pakan atau menetap di daerah yang menjadi habitat elang andemik Indonesia.

Pengamatan dilakukan bersama 25 orang anggota Seriwang terdiri dari kelompok mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang dan Jurusan Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang. Mereka menggunakan binokuler atau teropong aneka jenis. Mereka mengawasi elang yang terbang di udara. Sebagian mengabadikannya dengan kamera foto. Burung raptor tersebut akan kembali ke negara asalnya pada Februari-Maret tahun depan. Proses perpindahan burung tersebut juga menarik untuk diamati.

EKO WIDIANTO

Terpopuler:
Antara Nadine Putri Susi dan Ayang Putri Jokowi
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Kronologi Penembakan di Rumah Amien Rais
Pimpinan DPR Terlibat Kasus Korupsi, KPK Bergerak
Yusril Ihza Kritik Tiga Kartu Jokowi










Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

33 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

59 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya