TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Konsultasi pengganti Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat kembali mewacanakan pemekaran komisi. Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengatakan pemekaran jumlah komisi jangan dijadikan ajang bagi-bagi kekuasaan.
"Motifnya jangan itu," ujar Karding, yang baru menggantikan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal DPP PKB kepada Tempo di gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Anang-Aurel dan Obrolan Miris Soal DPR Tandingan)
Karding mengatakan dalam penetapan pimpinan komisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) seharusnya dilakukan dengan musyawarah. Apalagi, menurut Karding, Fraksi PKB tidak meminta semua pimpinan komisi AKD. "Dibagi sesuai dengan proporsi perolehan suara. Kami enggak minta semua kok," kata Karding.
Karding mengatakan bila sumber masalah penetapan AKD ini berawal dari pimpinan DPR yang melakukan pelanggaran. "Mereka menerima surat dari PPP yang diusulkan oleh Suryadharma Ali." (Baca: DPR Tandingan Dianggap Gerakan Moral)
Padahal, ujar Karding, surat tersebut tidak mendapatkan tanda tangan resmi dari sekretaris jenderalnya dan mengabaikan surat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
"Menkumham kan mengesahkan Romahurmuziy sebagai ketua. Mereka melanggar Undang-Undang Partai Poltik," ujar Karding.
Lantaran itu, Karding berpandangan bahwa permasalahan ini harus bisa dicarikan solusi. Sebab, DPR harus menghindari kesan ke masyarakat bahwa DPR ini hanya sebagai ajang rebutan kekuasan.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Berita Lainnya:
Jokowi Umumkan Kabinet, Tanjung Priok Steril
Pelindo Akui Siapkan Lokasi Pengumuman Kabinet
Setya Novanto Terima Susunan Kabinet Jokowi
Berita terkait
Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
10 jam lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
11 jam lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaDPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei
11 jam lalu
KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
2 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
3 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
3 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
3 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaDitolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi
4 hari lalu
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok
4 hari lalu
Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.
Baca Selengkapnya