Ayah Sumarti Ingin Rurik Jutting Dihukum Mati  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 4 November 2014 10:07 WIB

Foto mendiang Sumarti Ningsih, TKW korban mutilasi di Hongkong, yang tersimpan di rumahnya di Desa Gandrungmangu, Cilacap, Jateng, Senin 3 November 2014. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Cilacap - Ahmad Kaliman, 58 tahun, ayah dari Sumarti Ningsih, tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban pembunuhan di Hong Kong, ingin pembunuh anaknya dihukum mati. Kaliman sangat geram dengan aksi Rurik Jutting, sang tersangka pembunuh, terhadap anaknya. (Baca: PSK Indonesia Dibunuh di Apartemen Mewah Hong Kong)

"Saya ingin pembunuh anak saya dihukum mati," kata Kaliman saat ditemui Tempo di rumahnya di Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 4 November 2014. (Baca: TKI Dibunuh di Hong Kong Mestinya Sudah Pulang)

Keinginan itu agaknya sulit terpenuhi mengingat pemerintah Hong Kong sudah menghapus hukuman mati sejak 1993. Kaliman hanya berharap pemerintah Indonesia memulangkan jenazah anaknya, apapun kondisinya. Setelah dipulangkan, kata dia, jenazah akan dimakamkan di desanya. (Baca: Menlu Kirim Tim Identifikasi Mayat WNI di Dalam Koper)

Sumarti, kelahiran Cilacap, 22 April 1991, ditemukan menjadi mayat di dalam sebuah kopor di apartemen di Hong Kong. Ia tewas bersama seorang warga Filipina lain yang dikenal sebagai Jesse Lorena di apartemen milik Jutting, bekas bankir warga Inggris. Jutting sudah ditetapkan menjadi tersangka. (Baca: Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong)

Kaliman mengatakan Sumarti mengaku berangkat ke Hong Kong untuk bekerja di sebuah restoran. Anak ketiga dari empat bersaudara itu sudah mempunyai anak semata wayang bernama Muhammad Hafidz Arnovan, 5 tahun. "Bapaknya tak pernah ke sini sejak anaknya lahir," ujarnya. Kaliman mengatakan Sumarti bekerja ke Hongkong untuk membiayai sekolah Hafidz di taman kanak-kanak.

Ngatiman, 55 tahun, tokoh masyarakat setempat, mengatakan Sumarti orang yang gemar beramal. "Kalau Idul Adha dia selalu menyumbang kambing untuk kurban," katanya. Sumarti pun kerap menyumbang untuk keperluan masjid di lingkungan rumahnya. Hal itu ia lakukan sejak mulai bekerja di Hongkong pada 2011. (Baca: PSK Indonesia Sudah 4 Tahun Kerja di Hong Kong)

ARIS ANDRIANTO







Baca yang Terpopuler
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Nadine Kaiser Bangga dengan Menteri Susi
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Kata Anak Menteri Susi Soal Akun Palsu di Twitter
9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

11 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

17 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

20 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

12 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya