Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di rumah dinas gubernur, Jakarta, 22 Oktober 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO,Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim bersama untuk mengkaji perdagangan sapi. Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Tadi ada pembahasan menindaklanjuti kajian itu, tata kelola perdagangan daging, termasuk dari impor, dan pemotongan. Kesimpulannya, KPK dan DKI membentuk tim," ujar Johan di kantornya, Jumat, 31 Oktober 2014.
Ahok bersama jajaran pemerintah Jakarta, termasuk Sekretaris Daerah Saefullah, mendatangi KPK sekitar pukul 13.35. Ahok disambut dua Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas dan Adnan Pandu Praja, serta tim penelitian dan pengembangan KPK. (Baca; Ahok Wajibkan Eselon 4 Laporkan Harta Kekayaan)
Seusai pertemuan ini, KPK dan pemerintah Jakarta akan membuka diskusi dengan pemerintah Nusa Tenggara Timur sebagai pemasok sapi. Selain itu, kata Johan, Ahok juga akan mengkomunikasikan kajian ihwal pemasokan daging sapi ini dengan Presiden Joko Widodo, yang lalu akan berkoordinasi dengan Menteri Pertanian.
Saat mendatangi KPK, Ahok juga membawa pihak Dharma Jaya untuk membahas kajian sapi itu. Johan menegaskan, Ahok tidak melaporkan Dharma Jaya. "Enggak ada pelaporan. Tadi diskusi soal (perdagangan) sapi."