Luberan lumpur Lapindo terlihat mengarah ke pemukiman warga area terdampak akibat jebolnya tanggul lumpur di Titik 68, desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, 10 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Air dan lumpur meluber di titik 73 Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ke Kali Porong. Di titik 73-A, air lumpur meluber di atas tanggul sepanjang dua meter, dan di titik 73-C sepanjang 30 meter. “Air dan lumpur itu meluber karena tanggul di titik 73-A dan C sudah kritis sejak lama,” kata juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Dwinanto Hesti Prasetyo, Selasa, 27 Oktober 2014.
Air luberan berasal dari pusat semburan menuju ke titik 68 Desa Gempolsari yang jebol beberapa waktu lalu, kemudian mengarah ke arah timur titik 73 lalu ke selatan menuju Desa Mindi. Namun ia memastikan luberan air lumpur itu tidak berbahaya bagi permukiman warga karena mengalir langsung ke kolam Kali Ketapang, jauh dari rumah warga. (Baca: Luberan Janji Lapindo)
BPLS tidak bisa berbuat banyak. “Masih dilarang warga,” kata Dwinanto. BPLS hanya memanfaatkan pipa aliran lumpur yang telah terpasang di beberapa titik tanggul. Kantung pasir juga dipasang untuk mengurangi aliran lumpur ke Kali Ketapang. “Kami juga akan berusaha berkoordinasi dengan warga supaya bisa melakukan aktivitas penanggulan.”