Koalisi Pro-Jokowi Tolak Ajukan Nama Anggota Komisi

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 23 Oktober 2014 13:36 WIB

Setya Novanto (tengah) bersama Agus Hermanto (kiri) dan Fadli Zon bersiap memulai rapat pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi di ruang rapat pansus, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi-fraksi pendukung Joko Widodo di parlemen hari ini, Kamis, 23 Oktober 2014, menolak menyerahkan nama-nama anggota komisi dan alat kelengkapan. "Kami tak akan serahkan nama sebelum ada rapat bersama lagi dengan pimpinan," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, dalam rapat paripurna DPR, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca juga: Rapat Paripurna DPR Umumkan Surat Presiden Jokowi)

Menurut Aria, rapat konsultasi antar-pimpinan fraksi dan pimpinan DPR diperlukan untuk memusyawarahkan mekanisme pemilihan pimpinan dan alat kelengkapan. PDIP hingga ini belum menerima mekanisme pemilihan pimpinan alat kelengkapan dan komisi yang sudah ditetapkan melalui mekanisme musyawarah-mufakat.

Sikap yang sama juga disampaikan Maman Imanulhaq dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Alasannya, PKB tak mau tergesa-gesa dan ingin ada rapat konsultasi antar-pimpinan. "Kita harus bersabar dan hargai keinginan kami yang ingin ada rapat konsultasi."

Sekitar pukul 10.50 WIB, Fahri Hamzah kembali meminta koalisi partai pendukung Jokowi untuk menyerahkan nama. Namun tak satu pun dari fraksi-faksi itu menyetor. "Tanpa nama anggota komisi dan alat kelengkapan ini, DPR belum bisa bekerja optimal." (lihat: Kubu Jokowi Dimintai Nama untuk Alat Kelengkapan)

Sidang paripurna penetapan dan pengesahan nama komisi dan alat kelengkapan DPR ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Hanya ada satu agenda tunggal, yaitu penyerahan dan pengesahan nama. Sedangkan pembahasan mengenai surat dari Presiden Joko Widodo terkait dengan perubahan nomenklatur kabinet akat dibahas dalam rapat pimpinan fraksi dan pimpinan DPRm siang nanti.

IRA GUSLINA SUFA

Berita lain:
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi
Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

23 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya