Presiden RI Jokowi melambaikan tangan kepada pendukungnya sebelum mengenakan Jas di Depan istana negara , Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menjajaki peluang investasi dengan Papua Nugini, antara lain di sektor perbankan, industri kayu, dan pertambangan. "Tidak bicara berat, hanya bicara masalah investasi supaya kita buka banyak bank di sana," kata Presiden Joko Widodo setelah menerima Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill.
Pertemuan antara Jokowi dan Peter O'Neill dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa pagi, 21 Oktober 2014. Jokowi mengatakan peluang investasi yang dibicarakan juga menyangkut sektor kayu dan pertambangan. (Baca: Jokowi Diundang PM Abbott ke Acara G-20 di Brisbane)
Menurut Jokowi, peluang investasi dengan Papua Nugini sangat besar. Namun ia tidak merinci lebih lanjut. Soal perbatasan, tutur dia, tidak dibahas secara detail karena belum ada Menteri Luar Negeri dalam kabinetnya yang dipilih. "Tadi disampaikan soal itu, tapi nanti kalau sudah punya Menlu." (Baca: Media Asing Sorot Jokowi)
Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, Jokowi bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov. Pertemuan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan hingga kini masih berlangsung. (Baca: Ke Jakarta, Menlu AS Desak Jokowi Hentikan ISIS)