Masa Kampanye Jokowi-JK Tempuh 63 Ribu Kilometer

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 20 Oktober 2014 06:58 WIB

konser2jari

Daftar kampanye Jokowi-JK:

Pulau Sulawesi
Salah satu penyebab PDIP tidak mencapai 20 persen pada pemilihan legislatif, karena minimnya suara partai banteng di Pulau Sulawesi. Hanya di provinsi Sulawesi Utara, PDIP mampu mencapai urutan kedua. Pada provinsi lain PDIP dikalahkan Golkar dan Demokrat.

Jokowi pada 21 Mei membenarkan akan ada pembagian tugas antara dia dan Jusuf kalla dalam kampanye pilpres. "Akan dibagi berdasarkan segmen dan wilayah. Titik kampanye Jokowi dan Jusuf Kalla berbeda. Bila Jokowi lebih menjaga suara di pulau Jawa, Jusuf Kalla lebih banyak mengunjungi kantung massa Islam seperti pesantren, basis Nahdatul Ulama. Kekalahan di Sulawesi membuat Jusuf Kalla berkeliling di Sulawesi selama empat hari. Sedangkan Jokowi hanya satu kali mengujungi Pulau Sulawesi.

Hasilnya dari enam provinsi, pasangan Jokowi-JK hanya kalah di Gorontalo. Bahkan di Sulawesi Selatan dari rekapitulasi tingkat Kabupaten di KPU, pasangan Jokowi-JK mampu meraup 3 juta suara.

Giatnya Jusuf Kalla berkampanye terliat usai debat sesi keempat antara calon wakil presiden. Waktu itu JK baru saja menyelesaikan lima hari kampanye dari Aceh, Jawa Barat, dan keliling pulau Kalimantan. Selesai debat JK harus dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan. Sejak debat itu, JK tidak melakukan kampanye.

Jawa Tengah dan Yogyakarta
Jika Jusuf Kalla konsentrasi di luar Jawa, maka Jokowi mengamankan suara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hasil pemilu legislatif PDIP menguasai Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan lebih dari 4 juta suara. Tercatat sejak 12 Juni hingga 20 Juni Jokowi hanya naik Kijang inovanya berkeliling di daerah Jawa Tengah khususnya Pantura. Hasilnya dari 40 Kabupaten dan Kota menurut situs kawalpemilu.org dimenangi pasangan Jokowi Jusuf Kalla.

Papua
Pulau di ujung timur Indonesia kali ini istimewa buat Jokowi. Dua kali ia mengunjungi Papua. Satua kali menutup kampanye pemilihan legislatif. Yang kedua Papua menjadi tujuan pertama kampanye pemilihan presiden oleh Jokowi. Pada kampanye Pileg, Jokowi menjadi satu-satunya capres yang mengunjungi Papua.

Jika pada kampanye legislatif 5 April lalu, Jokowi sempat menanyakan kandidat lain yang tidak berkunjung ke Papua. "Kenapa capres lain tidak ada yang ke Papua dan saya ke Papua? Karena matahari terbit di Timur dan itu di Papua," seru suami Iriani itu.

Pada kampanye presiden Jokowi menjanjikan perubahan untuk rakyat Papua.
"Kalau kita melihat ketimpangan pembangunan antar wilayah maka di sini yang paling timpang. Yang jelas kita ingin memberikan perhatian untuk Papua," katanya saat mengunjungi Pasar Prahara Baru Sentani, Kamis, 5 Juni 2014

Hasilnya bila pada pemilu legislatif Papua dan Papua Barat dikuasai Partai Demokrat, maka berbeda pada pilpres. Hasil rekapitulasi tingkat Kabupaten, KPU mendudukan Pasangan Jokowi-JK unggul di atas 60 persen.

EVAN/PDAT Sumber Diolah Tempo, distancecalculator.globefeed

Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi Koalisi Jokowi-JK Kabinet Jokowi Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik
Mau Makan Gratis di Pelantikan Jokowi, Perhatikan Tanda Ini

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

55 menit lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

2 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

7 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

7 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

8 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

8 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

16 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

17 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya