TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI kembali merombak jajarannya dengan mengeluarkan keputusan pemberhentian dan penempatan jabatan perwira tinggi bagi 21 personel TNI. Mutasi melibatkan 10 orang di jajaran TNI dan 11 lainnya di luar struktur TNI. "Ini hanya mutasi biasa saja. Ada yang di Lemhanas, Wantanas dan ada seorang menjadi Sekretaris Presiden," kata Kepala Dinas Penerangan Umum, Kolonel Caj. Ahmad Yani Basuki saat dihubungi Tempo, Kamis (26/5).Di antara nama-nama yang disebutkan dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Skep/200/V/2005 tanggal 25 Mei 2005 ada nama Kolonel Caj Drs Kurdi Mustafa. Mantan anggota tim kampanye pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla itu diangkat menjadi Sekretaris Pribadi Presiden, dari posisi sebelumnya Widyaiswara Madya Bidang Geopolitik dan Wawasan Nusantara Lemhanas. Pada jabatan perwira tinggi, Laksamana Muda Tedjo Edhy Purdijatno diangkat menjadi Panglima Armada Barat Angkatan Laut. Ia sebelumnya menjabat Staf Ahli Manajemen Nasional Lemhannas. Selanjutnya, Tedjo akan digantikan oleh Laksamana Pertama Moeklas Sidik, mantan Kepala Staf Armada Barat.Brigjen Kardijono yang sebelumnya juga di Kepala Pusat Kajian Demo Etnis Lemhanas menjabat sebagai Staf Ahli Panglima Bidang Banusia Panglima TNI. Sementara itu, Brigjen Bibit Santoso menjabat Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI. Agus Supriyanto