Rapat pimpinan nasional (rapimnas) PPP akan membahas membahas kondisi internal di antara fungsionaris pusat dan wilayah. Menurut Muhammad Romahurmuziy, akan ada rekonsiliasi terhadap dua kubu dan perbedaan pendapat yang ada. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Surabaya - Sekelompok orang yang mengatasnamakan kader Partai Persatuan Pembangunan berunjuk rasa di depan Empire Palace, Surabaya, lokasi Muktamar VIII PPP. Muktamar akan digelar Rabu siang ini, 15 Oktober 2014, oleh kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. (Baca: Mahkamah PPP Tidak Hadiri Kedua Muktamar)
Massa mengaku berasal dari pengurus cabang hingga ranting PPP di Surabaya. Mereka menuntut agar Muktamar dibubarkan. Mereka beralasan bahwa Muktamar VIII ilegal karena diduga tidak mengantongi izin dari Kepolisian Republik Indonesia. (Baca: PPP Jatim Ingin Muktamar Surabaya Momentum untuk Islah)
"Kami harap Musyafak Noer (Ketua PPP Jatim) dan Romahurmuziy (Sekretaris Jenderal DPP PPP) untuk keluar, ini ilegal," kata orator demonstrasi, Rabu, 15 Oktober 2014.
Mereka datang dengan membawa spanduk bertuliskan "Muktamar VIII PPP Ilegal Harus Dibubarkan!!!". Massa juga menyertakan dua sapi selayaknya hendak ada karapan dan menyanyikan lagu-lagu khas Madura. "Kalau muktamar ini tidak ada izin, terus bagaimana saudara-saudara?" kata pengurus DPC PPP Surabaya, Mohammad Aris, saat berorasi.