TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Bidang Logistik dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Hendro Wahyono, mengatakan pemerintah Lumajang mewaspadai setiap perubahan aktivitas Gunung Semeru.
"Ada peningkatan aktivitas Gunung Semeru meskipun statusnya masih pada level waspada," kata Hendro kepada Tempo, Selasa, 14 Oktober 2014.
Hendro menjelaskan bahwa relawan BPBD ditempatkan di lokasi yang dinilai rawan terkena dampak bencana letusan gunung. Setiap hari mereka melaporkan adanya guguran lava pijar serta suara gemuruh dari puncak Gunung Semeru. Suara gemuruh itu juga didengar oleh warga. "Sinar api diam juga selalu tampak pada malam hari,” ujar Hendro mengutip laporan relawan BPBD.
Menurut Hendro, BPBD Lumajang juga sudah mengetahui ihwal penumpukan material pijar di kawah Jonggring Seloka yang berada di puncak Gunung Semeru. Kubah lava tersebut sewaktu-waktu bisa longsor dan menimbulkan guguran lava pijar. Hendro mengkhawatirkan material pijar yang berguguran itu terjadi dalam volume yang besar. "Bisa terjadi awan panas guguran," ucapnya.
Jika peristiwa itu terjadi, kata Hendro, akan sangat membahayakan jiwa manusia. Karena itu, BPBD Lumajang bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa kali menggelar simulasi penanganan bencana letusan Gunung Semeru.
Sejumlah desa di kaki Gunung Semeru yang masuk kawasan rawan bencana, kata Hendro, telah memahami prosedur tetap (protap) ketika terjadi bencana letusan Gunung Semeru. "Rambu evakuasi sudah terpasang meskipun jumlahnya masih kurang. Titik kumpulnya di mana sebelum dilakukan evakuasi juga sudah ditetapkan," tuturnya.
Selain itu, sudah ditetapkan tempat mana saja yang dijadikan sebagai lokasi evakuasi. Karena itu, Hendro yakin warga sudah sadar bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
14 hari lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.