TEMPO Interaktif, Solo:Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Zaenal Ma'arif mempersilakan seterunya merecall dirinya dari DPR. Asalkan hal itu dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada. Tidak mengapa kok saya pulang kampung," ujar Zaenal kepada Tempo melalui telepon, Selasa (24/5). Pernyataan itu ia kemukakan menanggapi ancaman Ketua Bidang Organisasi PBR versi Zaenuddin MZ, Syarkowi Wijaya, bahwa Zaenal dan anggota dewan lainnya yang tidak mengakui kepengurusan PBR di bawah Zainuddin akan di-recall dari DPR. Menurut Zaenal, dari tata organisasi kepartaian kubu Zaenuddin tidak mungkin dapat melakukan recall. Pasalnya, mereka sudah bukan menjadi anggota apalagi pengurus partai. Sebaliknya menurut Zaenal, PBR yang dia pimpin tidak akan pernah melakukan kebijakan untuk menarik keanggotaan seorang anggota dewan yang berasal dari partainya meski yang bersangkutan terang-terangan tidak mendukungnya. Menurut dia, PBR tetap akan mempertahankan seluruh anggota dewan yang terpilih dalam pemilu lalu hingga tahun 2009 nanti. "Kecuali yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan kriminal, ujarnya. Sementara itu, menanggapi pelaporan Syarkowi Wijaya ke Mabes Polri dengan tuduhan melakukan tindak pidana penghinaan/pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan, Zaenal mengatakan hal itu merupakan hak seorang warga negara. Dia merasa tindakannya memecat Syarkowi Wijaya dari jabatannya sebagai Ketua DPWSumatera Selatan merupakan keputusan organisasi. Imron Rosyid